Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MNC akui jajaki beli saham antv

MNC akui jajaki beli saham antv Pemilik MNC Grup Hary Tanoesoedibjo. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Grup Media Nusantara Citra (MNC) milik konglomerat Harry Tanoesoedibjo dikabarkan membeli saham stasiun televisi antv.

Isu itu seakan semakin nyata dengan pernyataan di laman Twitter Mandiri Sekuritas @mandiri_OLT, tiga jam lalu.

Dalam kicauan akun ini, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) milik Aburizal Bakrie sudah sepakat melepas sebagian sahamnya ke MNC senilai USD 500 juta atau setara Rp 4,7 triliun.

Namun, juru bicara MNC David Audy langsung membantah kabar tersebut. Dia menyatakan, pernyataan itu hanyalah spekulasi sebagian pelaku pasar. Nominal USD 500 juta itu juga disebut isapan jempol belaka.

"Enggak ada yang perlu dikonfirmasi, itu kan spekulasi berkembang," elaknya singkat saat dihubungi merdeka.com, Rabu (19/6).

Meski demikian, David mengakui bahwa pihaknya memang berniat membeli saham antv. Namun pembicaraan belum mencapai kesepakatan apapun.

"Memang kita ada pembicaraan, tapi belum ada deal closed," ungkap David.

Dia tidak mengetahui kapan pembicaraan antara MNC dan antv soal jual beli saham ini bisa selesai. Namun, dia yakin dalam waktu dekat akan ada kepastian yang bisa diumumkan pada publik.

"Kalau sudah saatnya nanti kita umumkan, mungkin dua minggu lagi," tandasnya.

Sebelumnya, muncul informasi dari twitter Mandiri Sekuritas, bahwa saham anak usaha emiten grup Bakrie dijual dengan harga USD 500 juta kepada MNC Grup.

"Saham ANTV, anak usaha emiten media Grup Bakrie PT Visi Media Asia Tbk #viva, telah dijual di harga USD 500 juta kepada Grup MNC," tulis akun twitter resmi tersebut.

Laporan keuangan VIVA menunjukkan, aset antv yang merupakan anak usaha tidak langsungnya mencapai Rp 989,58 miliar pada akhir 2012. Pihak MNC grup maupun VIVA saat ini masih dalam tahap dikonfirmasi.

Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo sejak lama gencar diberitakan berambisi membeli saham VIVA. Kabar tersebut pertama kali diembuskan oleh bos media grup yakni Surya Paloh yang menyatakan bahwa Hary Tanoe ingin membeli saham antv dan tvOne.

Hary Tanoe yang kini menjadi politikus Hanura pernah menyampaikan rencana pembelian stasiun televisi milik Aburizal Bakrie tersebut. Hary mengaku, awalnya sangat tertarik membeli dua stasiun televisi tersebut.

"Kita bisnis di media. Kalau ada perusahaan media berkembang bagus ya minat saja," ujar Hary Tanoe di Jakarta, Selasa (19/2).

Namun, ambisi tersebut harus ditutup rapat-rapat. Sebab, rencana menguasai tvOne dan antv terhenti di tengah jalan.

"Gini awalnya Ada indikasi melakukan penjualan, tetapi di tengah jalan rencananya dibatalkan tidak jadi dijual," jelasnya. Hary Tanoe mengaku tidak mengetahui alasan pembatalan.

Tidak hanya Hary Tanoe, taipan media lainnya yakni Chairul Tanjung juga menyatakan keseriusannya. Bos CT Corps tersebut justru menantang keseriusan Bakrie menjual VIVA.

CT mengungkapkan niatnya menjadi pemegang saham pengendali di tvOne, antv dan portal berita online VivaNews.com dengan nilai penawaran mencapai USD 18 miliar.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
ATVSI Buka Puasa Bersama DPR hingga Kemenkominfo: Tv Indonesia Masih Eksis walau Ekonomi Tak Baik-Baik Saja

ATVSI Buka Puasa Bersama DPR hingga Kemenkominfo: Tv Indonesia Masih Eksis walau Ekonomi Tak Baik-Baik Saja

ATVSI Buka Puasa Bersama DPR hingga Kemenkominfo: Tv Indonesia Masih Eksis walau Ekonomi Tak Baik-Baik Saja

Baca Selengkapnya
Kubu Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Komunikasi Kubu Ganjar Dengan Anies

Kubu Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Komunikasi Kubu Ganjar Dengan Anies

Hasan tetap menitik beratkan jika pemilih bukan seperti uang yang bisa langsung dipindahkan.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Buka Suara soal Penurunan Iklan Videotron Anies Baswedan

Pemprov DKI Buka Suara soal Penurunan Iklan Videotron Anies Baswedan

Kubu Anies-Cak Imin disarankan untuk melaporkan penurunan iklan tersebut ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta

Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta

Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.

Baca Selengkapnya
Agar Tak Bernasib Sama dengan Anies Baswedan, Perhatikan Hal Ini Sebelum Pasang Iklan di Videotron

Agar Tak Bernasib Sama dengan Anies Baswedan, Perhatikan Hal Ini Sebelum Pasang Iklan di Videotron

Videotron merupakan salah satu pilihan untuk menampilkan iklan atau kampanye suatu produk.

Baca Selengkapnya
JK Berencana Bertemu Megawati: Tunggu Konsolidasi Internal Dulu

JK Berencana Bertemu Megawati: Tunggu Konsolidasi Internal Dulu

Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut pertemuan antara Jusuf Kalla dengan Megawati Soekarnoputri telah direncanakan sejak lama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Buka Suara Iklan di Videotron Hilang: Tak Siap Berdemokrasi!

VIDEO: Anies Buka Suara Iklan di Videotron Hilang: Tak Siap Berdemokrasi!

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merespons soal iklan video atau videotron yang memuat gambar dirinya mendadak hilang di wilayah Bekasi dan Jakarta.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Anies Tuding Miliki Lahan 340 Ribu Hektare, Prabowo: Salah, Mendekati 500 Hektare

Anies Tuding Miliki Lahan 340 Ribu Hektare, Prabowo: Salah, Mendekati 500 Hektare

Prabowo menegaskan tanah itu tak perlu didebatkan. Karena kepemilikan tanah itu merupakan sistem pinjam pakai dengan negara.

Baca Selengkapnya