Minyak Goreng Curah Hilang, Tukang Gorengan Ancang-Ancang Naikkan Harga
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan akan melarang peredaran minyak goreng curah mulai 1 januari 2020. Keputusan ini diambil karena minyak goreng eceran tak memiliki jaminan kesehatan sama sekali sehingga membahayakan kesehatan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, pedagang gorengan di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, Sugianto mengatakan keputusan tersebut memberatkan dirinya. Sebab, selama ini dia sudah memakai minyak eceran untuk berjualan.
"Belinya di agen. Saya biasanya beli Rp10.000 per kilo. Sehari gunain 5 kilo," kata Sugianto kepada merdeka.com, Selasa (8/10).
Jika nantinya peraturan tersebut tetap diterapkan, dia tetap mencari agen yang menjual minyak ecerean. Namun jika tidak ada, maka dia akan memakai minyak goreng kemasan, karena tidak ada perbedaan jika menggoreng dengan minyak kemasan ataupun minyak curah.
"Sering gunain minyak kemasan kalo lagi kepepet atau buat tambahan," tambahnya.
Saat ditanya apakah akan menaikkan harga gorengan jika keputusan ini diterapkan, dia mengatakan harga gorengan akan naik mengikuti harga pasar. "Saya lihat pasaran yang lain saja (keputusan tukang gorengan lain). Kalau mereka naikkan (harga), saya naikkan juga," jelasnya.
Di sisi lain, pedagang gorengan molen mini, Topik mengatakan, keputusan ini tidak berpengaruh terhadap jualannya. Dia mengaku sehari-hari sudah menggunakan minyak kemasan, yang dia beli di warungnya.
"Ya emang bagus sih (pelarangan minyak goreng curah), saya juga tidak pakai minyak curah. Biasanya pakai minyak kemasan," kata Topik.
Walaupun minyak kemasan harganya lebih mahal dibandingkan minyak curah, tetapi untuk hasil gorengannya lebih bagus menggunakan minyak kemasan. "Emang bagus juga buat gorengannya juga bening, cerah gitu. Beda lah. Dulu pernah pertama-pertama, tapi kalo dipikir-pikir kasian juga orang, takut gitu. Jadi dimasalahin," tandasnya.
Reporter Magang: Winda Ayu Lestari
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah: Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng
"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam
Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca SelengkapnyaCuma dengan Satu Bahan Dapur, Begini Cara agar Minyak Jelantah Jadi Jernih Lagi
Cukup memanfaatkan satu bahan masak, minyak goreng yang sudah digunakan dan berwarna gelap bisa dijernihkan kembali. Yuk, kita telusuri prosesnya.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya