Meski produksi Cakalang dan Tuna cukup, RI masih perlu impor
Merdeka.com - Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DJP2HP) Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP), Saut Parulian Hutagalung menuturkan, hingga saat ini Indonesia masih mengimpor ikan jenis Cakalang dan Tuna. Padahal, produksi kedua jenis ikan tersebut sudah mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri.
Dia tidak ingin disalahkan soal impor dua komoditas ikan jenis itu. Dia menuding, derasnya impor Cakalang dan Tuna terjadi karena buruknya sistem logistik dalam negeri yang seharusnya menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan.
"Cakalang dan Tuna kita masih impor. Ini jadi sorotan kita karena transportasi dan logistik kita tidak memadai. Produksi cakalang kita lebih dari cukup. Masalahnya distribusi, Cakalang tidak bisa terdistribusi dengan baik," ucap Saut dalam diskusi bersama wartawan di Kantor Kadin, Jakarta, Jumat (22/8).
Selain soal distribusi, impor Cakalang dan Tuna terjadi karena belum memadainya tempat penyimpanan ikan atau cold storage di dalam negeri. Industri dalam negeri membutuhkan Cakalang dan Tuna setiap hari. Di sisi lain, nelayan tidak setiap hari menangkap ikan.
Namun Saut tidak menyebut berapa produksi dan impor Cakalang dan Tuna yang dilakukan Indonesia.
"Waktu atau timing total produksi satu tahun memang cukup, tapi industri butuh harian. Ini harus keluar tiap hari. Ini adalah masalah distribusi dan timing. Timing bisa diatasi dengan cold storage, logistik kita ini masih memerlukan kualitas," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaPerjuangan Mengantar Logistik Pemilu ke Pulau Sangkarrang, Cuaca Ekstrem Hingga Ombak 4 Meter
Jumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca SelengkapnyaSelama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'
Cerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel
Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaPolisi di Riau Siapkan Perahu untuk Antar Logistik Pemilu ke TPS Terisolir
Terdapat 128 TPS yang ternyata terisolir di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPemilu Semakin Dekat, Pengamanan Gudang Logistik di Rohil Diperketat
Andrian mengaku pihaknya juga melaksanakan sistem pengamanan kota, apel gelar pasukan, serta serangkaian sosialisasi.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik
Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaBawa Industri Berkibar ke Kancah Internasional, Begini Harapan Pengusaha Logistik ke Presiden Selanjutnya
Menurut Akbar Djohan, pembenahan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam industri logistik menjadi fokus penting.
Baca Selengkapnya