Meski ada tekanan valas, Cadev akhir September diprediksi stabil
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memerkirakan cadangan devisa masih akan stabil meskipun terdapat tekanan pembelian valuta asing dalam jumlah besar. Dia menyebut, pada akhir September, cadangan devisa Indonesia bakal sebesar USD 112,2 miliar atau setara dengan bulan sebelumnya.
"Cadev kita masih kurang lebih sama. Pada saat akhir bulan ada tekanan pembelian dolar yang cukup besar untuk utang luar negeri dan ada dana keluar dari Indonesia," ujar Agus Martowardojo acara penyembelihan hewan kurban di perumahan karyawan Bank Mandiri, Pancoran, Jakarta, Minggu (5/10).
Dia melanjutkan, secara umum cadangan devisa masih dalam jumlah yang baik.
Sekedar mengingatkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2014 mencapai USD 111,2 miliar. Meningkat USD 700 juta dari posisi akhir Juli 2014 yang tercatat sebesar USD 110,5 miliar.
Peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut berasal dari penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang melampaui pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri. Cadangan devisa tersebut dapat membiayai 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Terkait pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini, Agus menilai, itu disebabkan oleh permasalahan internal melanda Tanah Air. Diantaranya, gejolak politik dan sosial pascapenetapan undang-undang pilkada dan pimpinan DPR-RI.
"Ada faktor gejolak politik dan faktor lemahnya kembali neraca perdagangan sehingga ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama untuk perbaiki fundamental ekonomi Indonesia dan menjaga konsistensi pelaksanaan reformasi struktural di Indonesia," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan pada Agustus mencapai USD 318,1 juta.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Beras Melonjak Tajam di Desember 2023
Harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnya