Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Teten Target 15.000 Warung Bisa Naik Kelas Tahun ini

Menteri Teten Target 15.000 Warung Bisa Naik Kelas Tahun ini Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. ©Liputan6.com/Maulandy Rizki Bayu Kencana

Merdeka.com - Pemerintah meluncurkan program "Belanja di Warung Tetangga" yang diinisiasi Kementerian Koperasi dan UKM bersama BUMN Pangan pada April 2020 lalu. Program ini diyakini mampu membuat warung atau toko tradisional bersaing dengan retail modern.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menargetkan pada tahun ini 15.000 warung tradisional yang terlibat dalam Program Belanja di Warung Tetangga. "Warung-warung tradisional semacam ini jumlahnya mencapai 3,5 juta di seluruh Indonesia. Kalau itu semua bisa kita modernisasi dan terlibat dalam kampanye program ini, saya kira menjadi kekuatan yang luar biasa di sektor retail," kata Menteri Teten dalam keterangannya, Jumat (3/7).

Menurutnya, selama ini warung tradisional selalu kalah bersaing dengan retail modern, karena mereka tidak memiliki akses membeli barang dengan harga yang kompetitif. Kini dengan Program Belanja di Warung Tetangga, di mana melibatkan sejumlah kluster BUMN Pangan, warung-warung itu bisa mendapatkan akses barang yang kompetitif.

"Ditambah dengan sentuhan teknologi, warung tradisional kini memiliki daya saing tinggi," ujarnya.

Saat ini, dia mengungkapkan sedang dalam tahap uji coba. Di mana, dalam Juli ini ditargetkan akan melibatkan seribu warung tradisional. Mereka tak hanya bisa berbelanja bahan sembako dengan harga kompetitif, tetapi juga dibantu dalam manajemen barang dan IT, karena BUMN Pangan juga menyediakan aplikasi untuk belanja sehingga sangat efisien.

Warung Tradisional Terhubung Aplikasi Digital

Menteri Teten juga menjelaskan, kerja sama dengan sejumlah BUMN Pangan itu sekaligus menghubungkan warung tradisional dengan platform online. Kolaborasi dengan BUMN Pangan untuk distribusi bahan pangan masyarakat dan kebutuhan bahan baku melalui platform online.

Dia berharap melalui program tersebut dapat dipastikan stok bahan pokok tersedia, dan dekat dengan masyarakat. Sekaligus memperkuat ekonomi pelaku UMKM, khususnya warung tradisional.

Tentunya juga untuk menghubungkan warung tradisional yang belum terhubung dengan platform online, sehingga mengurangi mobilitas fisik, pemesanan dan pengantaran via jasa antar.

"Kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM dengan BUMN Pangan ini dinilai strategis, karena mempunyai gudang di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga jika proyek percontohan ini berhasil akan diimplementasikan di seluruh Indonesia," jelasnya.

Demikian dalam tahap uji coba ini, Program Belanja di Warung Tetangga menyediakan sembako meliputi beras, telor, minyak, gula, sarden, kurma, dan tepung. Tahap selanjutnya diperluas pada kebutuhan lauk-pauk, seperti ikan maupun daging.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran

Daftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran

Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Di Awal Tahun 2024, Akhirnya Bedu Buka Restoran Mewah dan Luas

Di Awal Tahun 2024, Akhirnya Bedu Buka Restoran Mewah dan Luas

Bedu ternyata menjual rumahnya untuk membuka usaha kuliner yang diimpikannya.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Sebut UMKM Mebel Sulit Beralih Jadi Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

Menteri Teten Sebut UMKM Mebel Sulit Beralih Jadi Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

Memang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Melihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak

Melihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak

Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

UMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.

Baca Selengkapnya