Menteri Teten Dorong Warung Tradisional untuk Naik Kelas dan Go Digital
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menilai, saat ini warung tradisional menghadapi tantangan yang berat. Tak hanya karena kehadiran toko-toko ritel, tapi juga kehadiran toko-toko online.
Agar warung tradisional tak kehilangan eksistensinya, Menteri Teten meminta agar warung dapat berevolusi menjadi warung pintar berbasis digital.
"Warung bukan hanya serba ada, tapi serba pintar. Kenapa? Karena warung UMKM perlu dibangun konektivitas dengan supply chain, saya kira sekarang ini konektivitas itu gampang, teknologi sudah demikian maju, infrastruktur dan internet juga," kata dia, dalam acara Gerakan Warung Pintar, di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12).
Dengan demikian, kata Teten, warung tidak hanya berjualan di tempat saja. "Jadi warung kita perluas tidak hanya jualan di kampung," tambahnya.
Dia menjelaskan, warung bisa berjualan di marketplace, dan online lainnya. Hal ini memungkinkan dengan adanya kemajuan teknologi digital saat ini.
"Nah strategi kami untuk dorong UMKM adalah akses pasar yang luas. Digitalisasi jadi target kita," ujarnya.
Namun, saat ini tidak semua warung memenuhi kriteria untuk dapat go digital. Menurutnya, harus ada bantuan dari tenaga-tenaga muda untuk mengembangkan warung terutama yang berada di daerah.
"Warung di kampung masuk ekonomi survival. Tapi ada dari anak-anak muda di level mikro yang bisa keluar kampung sehingga bisa naik kelas dan capai market yang besar. Jadi ini yang kami targetkan agar makin hari makin besar," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini warung yang tergolong besar baru 0,1 persen saja. Namun sumbangsihnya terhadap PDB cukup besar.
Saat ini, kata dia, masih terdapat 700 ribu warung yang masih tradisional, kelas menengah 60 ribu warung dan pengusaha besar 5000 an warung.
Apalagi warung-warung yang berada di perkampungan jumlahnya lebih banyak lagi. "Satu RW ada 100 rumah, warungnya ada 25. Ini kompetisi makin berat jadi strategi kami yang kecil dan menengah harus naik kelas sehingga ada penghidupan dan lain-lain," ujarnya.
"Ini tantangan kita karena kalau kita naik 10 persen saja ini akan beri perubahan pada struktur perekonomian kita. Sehingga kalau sektor formal berkembang akan beri kehidupan dan lapangan kerja," tutupnya.
Reporter Magang: Nurul Fajriyah
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan
Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaPembayaran Digital Favorit Pegawai Kantoran, Warung Jus Mang Ade Laris Manis Pakai QRIS BRI
Mang Ade menjadi salah satu pedagang kuliner yang menawarkan kemudahan pembayaran lewat QRIS.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis
UMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaLidah Pangkostrad TNI AD Dimanjakan Rawon Spesial Buatan Prajurit: Buka Warung Kita Ya
Momen Pangkostrad TNI AD mencicipi hidangan rawon spesial buatan prajurit Markas Yonif 501, Madiun, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaMelihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak
Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Baca SelengkapnyaMengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca SelengkapnyaJangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga
Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca Selengkapnya