Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Teten Dorong Warung Tradisional untuk Naik Kelas dan Go Digital

Menteri Teten Dorong Warung Tradisional untuk Naik Kelas dan Go Digital Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. ©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menilai, saat ini warung tradisional menghadapi tantangan yang berat. Tak hanya karena kehadiran toko-toko ritel, tapi juga kehadiran toko-toko online.

Agar warung tradisional tak kehilangan eksistensinya, Menteri Teten meminta agar warung dapat berevolusi menjadi warung pintar berbasis digital.

"Warung bukan hanya serba ada, tapi serba pintar. Kenapa? Karena warung UMKM perlu dibangun konektivitas dengan supply chain, saya kira sekarang ini konektivitas itu gampang, teknologi sudah demikian maju, infrastruktur dan internet juga," kata dia, dalam acara Gerakan Warung Pintar, di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12).

Dengan demikian, kata Teten, warung tidak hanya berjualan di tempat saja. "Jadi warung kita perluas tidak hanya jualan di kampung," tambahnya.

Dia menjelaskan, warung bisa berjualan di marketplace, dan online lainnya. Hal ini memungkinkan dengan adanya kemajuan teknologi digital saat ini.

"Nah strategi kami untuk dorong UMKM adalah akses pasar yang luas. Digitalisasi jadi target kita," ujarnya.

Namun, saat ini tidak semua warung memenuhi kriteria untuk dapat go digital. Menurutnya, harus ada bantuan dari tenaga-tenaga muda untuk mengembangkan warung terutama yang berada di daerah.

"Warung di kampung masuk ekonomi survival. Tapi ada dari anak-anak muda di level mikro yang bisa keluar kampung sehingga bisa naik kelas dan capai market yang besar. Jadi ini yang kami targetkan agar makin hari makin besar," ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat ini warung yang tergolong besar baru 0,1 persen saja. Namun sumbangsihnya terhadap PDB cukup besar.

Saat ini, kata dia, masih terdapat 700 ribu warung yang masih tradisional, kelas menengah 60 ribu warung dan pengusaha besar 5000 an warung.

Apalagi warung-warung yang berada di perkampungan jumlahnya lebih banyak lagi. "Satu RW ada 100 rumah, warungnya ada 25. Ini kompetisi makin berat jadi strategi kami yang kecil dan menengah harus naik kelas sehingga ada penghidupan dan lain-lain," ujarnya.

"Ini tantangan kita karena kalau kita naik 10 persen saja ini akan beri perubahan pada struktur perekonomian kita. Sehingga kalau sektor formal berkembang akan beri kehidupan dan lapangan kerja," tutupnya.

Reporter Magang: Nurul Fajriyah

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan

Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan

Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.

Baca Selengkapnya
Pembayaran Digital Favorit Pegawai Kantoran, Warung Jus Mang Ade Laris Manis Pakai QRIS BRI

Pembayaran Digital Favorit Pegawai Kantoran, Warung Jus Mang Ade Laris Manis Pakai QRIS BRI

Mang Ade menjadi salah satu pedagang kuliner yang menawarkan kemudahan pembayaran lewat QRIS.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

UMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Lidah Pangkostrad TNI AD Dimanjakan Rawon Spesial Buatan Prajurit: Buka Warung Kita Ya

Lidah Pangkostrad TNI AD Dimanjakan Rawon Spesial Buatan Prajurit: Buka Warung Kita Ya

Momen Pangkostrad TNI AD mencicipi hidangan rawon spesial buatan prajurit Markas Yonif 501, Madiun, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen

Baca Selengkapnya
Melihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak

Melihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak

Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga

Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga

Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.

Baca Selengkapnya