Menteri Susi: Tidak mungkin lawan korupsi kalau PNS gajinya rendah
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan saat ini tengah memperjuangkan peningkatan remunerasi para pegawai negeri sipil (PNS). Menurutnya, tidak mungkin menyelesaikan permasalahan korupsi jika gaji PNS rendah.
"Tanpa itu kita harus realistis tidak mungkin melawan korupsi kalau PNS gajinya rendah. Walaupun sekarang gajinya rendah kita tidak akan korupsi," ujarnya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Sabtu (29/8).
Menteri Susi menyampaikan ini saat mewisuda 403 mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan. Di hadapan mereka, dia juga meminta, untuk sarjana Indonesia lebih memprioritaskan mencari pekerjaan di Indonesia.
Pasalnya, Indonesia sebagai negara dengan pantai terpanjang nomor dunia setelah Kanada, ingin menjadi negara maritim nomor satu di dunia.
"Bukan berarti mencari pekerjaan luar negeri tidak boleh. Tapi sekarang negara sedang menguatkan menjadi negara maritim nomor 1 di dunia, membutuhkan setiap tenaga dan pikiran kita. Tanpa sumber daya berpendidikan, berwawasan dan berintegritas dan mau bekerja keras, kita tidak akan mampu menyelesaikan masalah besar ini," terangnya.
Sebagai solusi untuk pekerjaan mereka, dia mengungkapkan, akan membuka peluang pekerjaan di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebab, akan ada beberapa armada kapal pengawas yang dioperasikan dan beberapa petugas bertugas di 15 pulau terluar.
"Saya ingin wisudawan untuk Anda semua. Baktikan pikiran waktu kepada negara. Utamakan bekerja dalam negeri. Saya ingin memprioritaskan lulusan STP untuk direcruitmen KKP. Walaupun saat sekarang saya masih memperjuangkan, remunerasi PNS bisa ditingkatkan. Akan tetapi tentu bertahap. Saya akan berjuang bahwa pegawai sipil remunerasi seperti swasta," jelas Susi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya
Pertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaMenteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada
Pemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca Selengkapnya