Menteri Susi gandeng interpol seret MV Haifa kembali ke Indonesia
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, pihaknya menggandeng interpol dalam penyelidikan catatan merah MV Haifa. Informasi yang diterima Susi saat ini, semenjak 1998, ternyata kapal berbobot 4.306 GT tersebut telah empat kali berubah nama dan dua kali berganti bendera selama melakukan penangkapan ikan.
Dia menjelaskan, keterlibatan interpol ini agar dapat kembali menyeret MV Haifa ke Indonesia. Pasalnya, aksi kapal milik Chankid ini telah keluar wilayah teritorial Indonesia. Tanpa bantuan interpol akan sulit melacak kebenaran dari kegiatan operasional mereka.
"Haifa karena mereka sudah keluar dari wilayah teritorial. Tanpa bantuan Interpol susah, dan IUU Fishing itu sudah jadi global crime activity. Bukan crime regional saja, tapi transnational crime. Interpol pun sangat welcome," tegasnya di kantornya, Jakarta, Senin (22/6).
Sementara itu, Ketua Satgas Anti Illegal Fishing Mas Achmad Santosa menjelaskan, dengan bantuan interpol diharapkan pemerintah dapat menemukan informasi baru. Terutama dari negara lain yang telah melakukan proses hukum terhadap MV Haifa, dengan nama ataupun bendera berbeda.
"Harap diketahui Haifa sejak 1998 sudah berubah nama sebanyak empat kali. Mungkin ada info dari negara yang pernah melakukan proses hukum terhadap Haifa dengan nama berbeda," tutupnya.
Sebelumnya, organisasi konservasi perikanan dunia, Sea Shepherd Global,menyatakan sebagai negara dengan letak perairan strategis, Indonesia menjadi hub dari tindak kejahatan perikanan di kawasan Asia Tenggara. Oleh sebab itu, Indonesia dinilai perlu menjadi kerja sama dengan pihak interpol untuk menindaklanjuti kasus seperti ini.
"Indonesia di ASEAN menjadi hub IUU (illegal, unreporterd, unregulated) fishing. Indonesia sudah tidak mau lagi terjadi IUU fishing, makanya butuh kerjasama dengan interpol. Kita harus buka mata terhadap IUU fishing, bukan hanya dari aspek perdagangan tapi kemanusiaan," ungkap Captain Sea Shepherd Global Siddarth Chakrawarty.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkuak Identitas Wanita Tewas Membusuk di Kontainer Tanjung Priok, Asal Fakfak Papua Barat
“Kami berhasil temukan identitas, atas nama HG kurang lebih usia 50-60 tahun," kata Iptu I Gede
Baca SelengkapnyaPencuri Motor Lompat ke Laut di Pelabuhan Gilimanuk saat Hendak Ditangkap Polisi
Pelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaBenda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaHindari Mobil Mogok, Pesepeda Lansia Terkapar di Jalan Raya Bogor Usai Ditabrak Truk Ekspedisi
Sopir truk juga sudah diminta keterangan. Polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi lain.
Baca SelengkapnyaPuluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Puluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Baca SelengkapnyaFOTO: Detik-Detik Kapal Kargo Inggris Tenggelam di Laut Merah Usai Dirudal Pasukan Houthi Yaman
Kapal kargo bermuatan ribuan ton pupuk itu secara perlahan tenggelam di Laut Merah setelah diserang rudal oleh pasukan Houthi Yaman bulan lalu.
Baca Selengkapnya