Menteri Susi bongkar kebobrokan alat pemantau kapal kementerian
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku peralatan di kementeriannya tidak sempurna. Salah satunya adalah alat pemantau kapal yang berlayar di laut Indonesia. Alat berbasis satelit yang saat ini digunakan, tidak bisa memantau kapal nakal yang mematikan pemancar mereka di tengah laut.
"Kita punya alat tracking tapi tidak sempurna. Kalau mereka nakal matikan transmitter (pemancar) tidak ke detect lagi," ucap Susi saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (31/10).
Susi mengakui dengan alat sekarang ini pengawasan tidak bisa dilakukan secara maksimal. Pemerintah tidak tahu apakah kapal tersebut merusak lingkungan atau tidak. Pemerintah juga tidak tahu di mana posisi kapal tersebut mencari ikan.
"Tidak ada pengawasan kerusakan alam seberapa jauh yang timbul," tegasnya.
Dengan kondisi seperti Susi menginginkan peralatan bisa diperbaharui dengan menggunakan teknologi satelit iridium. Melalui teknologi ini, pemerintah bisa memantau kapal yang berlayar meski tidak menyalakan pemancar.
"Saya menginginkan satelit pakai iridium, jadi tidak ada blank spot. Di mana saja di bumi iridium bisa detect," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini
Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca Selengkapnya20 Nano Satelit Meluncur ke Angkasa di 2024, Terkoneksi Langsung ke Kapal Ikan RI
Nano Satelit ini bertujuan untuk memetakan kondisi dan aktivitas di laut.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas
Dulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca SelengkapnyaSamsat Digital Pertama di Indonesia: Bayar Pajak dan Perpanjang STNK Tak Perlu Turun dari Mobil, Cuma Butuh 15 Menit
Dengan adanya Samsat Digital Terminal Leuwipanjang, Aan berharap program serupa juga dikembangkan di Samsat seluruh wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaPolisi Kembalikan Berkas Setebal 0,85 Meter Tersangka Firli Bahuri ke Kejati DKI
Ade Safri menjelaskan berkas yang dikembalikan kepada jaksa peneliti telah melengkapi sesuai dengan catatan petunjuk P19.
Baca Selengkapnya