Menteri Perdagangan sumringah harga cabai terus turun
Merdeka.com - Untuk kesekian kalinya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, harga cabai mulai turun. Dari data Kemendag, harga cabai merah besar turun 21,3 persen dari Rp 65.600/kg menjadi Rp 51.600/kg, cabai merah keriting turun 14,5 persen dari Rp 69.600/kg menjadi Rp 59.500/kg, dan cabai rawit merah turun 14,6 persen dari Rp 79.300/kg menjadi Rp 67.700/kg.
Masa panen di beberapa daerah sentra cabai membuat pasokan untuk kebutuhan dalam negeri tercukupi. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel meminta agar pasokan dari daerah lumbung cabai didistribusikan ke daerah yang masih kekurangan.
"Sehingga di daerah sentra cabai tidak terjadi kelebihan pasokan dan harga di tingkat petani tetap memberi keuntungan yang layak kepada petani," ujar Rachmat di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (14/1).
Rachmat menyebut, daerah yang memasuki masa panen antara lain Tasikmalaya, Cisewu, Sukabumi, Magelang, Muntilan, Wates, Rembang, Kediri, Blitar, dan Banyuwangi. Pasokan cabai dari daerah itu akan didistribusikan ke daerah lain.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Srie Agustina menambahkan, harga cabai Pasar Induk Kramat Jati turun sekitar 8,6-50 persen.
Penurunan harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati karena pasokan rata-rata minggu pertama Januari 2015 naik dari rata-rata 89 ton/hari menjadi 109 ton/hari.
Pasokan tertinggi pada minggu pertama Januari 2015 terjadi pada 6 Januari 2015 yang mencapai 109 ton/hari. Pasokan cabai ke Pasar Induk Kramat Jati diperkirakan akan kembali normal (150-200 ton/hari) pada akhir Januari atau awal Februari 2015.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca Selengkapnya