Merdeka.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 2.000 berdampak pada kenaikan tarif angkutan umum. Namun, pemerintah mengizinkan maksimal hanya 10 persen.

Kenaikan tarif, kata Jonan, perlu dibarengi dengan perlindungan konsumen sebagai pengguna angkutan umum

"Karena standar keselamatan dan peningkatan layanan untuk masyarakat itu sudah harga mati," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (18/11).

Jonan menegaskan, peningkatan pelayanan dan keamanan terhadap konsumen adalah hal utama dan harus diprioritaskan.

"Ini yang harus digarisbawahi, baik pemerintah maupun pengusaha itu kan sama, tugasnya melayani masyarakat. Kita pasti komitmen soal itu," jelas dia.

Mantan Dirut KAI ini meminta Organisasi Angkutan Darat (Organda) terus meningkatkan keselamatan dan pelayanan pengguna angkutan umum.

"Saya lihat mekanismenya berlangsung baik, sudah dirembuk di kementerian dan pemerintah. Jadi ditunggu saja. Yang penting, mari kita jaga untuk perlindungan konsumen ini. Kita ambil langkah-langkah pasti," ungkapnya.

Jonan juga akan meminta masukan YLKI untuk penerapan standar pelayanan minimal konsumen.