Menteri ESDM: 66 Perusahaan tengah bangun smelter
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, saat ini telah ada 66 perusahaan yang serius untuk membangun smelter. Bahkan, menurut dia, sebagian dari perusahaan tersebut telah menyelesaikan proses pembangunan smelter dan siap beroperasi tahun ini.
"Paling tidak ada 66 perusahaan nasional yang sedang menyelesaikan smelternya," ujar Jero dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (13/1).
Jero menerangkan, sebelumnya setelah dia mengeluarkan Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2012 tentang kewajiban membangun smelter, terdapat sebanyak 253 perusahaan telah menandatangani pakta integritas. Tetapi, hingga saat ini, hanya 66 perusahaan yang telah membangun smelter.
"Dari 253 itu, 66 perusahaan yang sudah bangun smelter, 112 sudah buat feasibility study (FS), 16 sudah buat AMDAL, sisanya gak bikin apa-apa," kata Jero.
Bahkan, tegas Jero, terdapat beberapa perusahaan yang sudah siap beroperasi. "Jadi, jangan dianggap tidak ada smelter yang sudah jadi. Ada yang sudah siap beroperasi," ungkap dia.
Selanjutnya, Jero mengungkapkan, pemerintah akan memberikan kompensasi terhadap perusahaan-perusahaan yang telah mewujudkan komitmennya. Kompensasi tersebut berupa kelonggaran ekspor mineral olahan.
"Mereka diberi kesempatan untuk mengolah sampai pemurnian. Di tengah perjalanan, dibolehkan ekspor dengan kadar yang kami tentukan," pungkas dia.
Berikut sebagian perusahaan yang telah dan sedang membangun smelter:
1. Menokem Suria Cikarang, progres 100 persen.
2. Delta Prima Steel, progres pembangunan 100 persen.
3. Meratus Jaya Iron Steel, progres pembangunan 100 persen
4. Indofero Nikel, progres pembangunan 100 persen
5. Krakatau Posco, progres pembangunan 100 persen
6. Indotama Fero Aloy, progres pembangunan 100 persen
7. Indonesia Chemical Alumina Bauksit, progres pembangunan 100 persen.
8. Cahaya Modern Metal Minning, progres pembangunan 100 persen.
9. Bintang Mineral, progres pembangunan 53 persen.
10. Kembar Emas Sultra, progres pembangunan 42 persen.
11. Sebuku Iron Lateritic Ore, progres pembangunan 40 persen.
12. Lumbung Mineral Sestisa Galena, progres pembangunan 35 persen.
13. Multi Baja Industri, progres pembangunan 20 persen
14. Surya Daya Prima, progres pembangunan 15 persen.
15. Cinta Jaya Bantaeng, progres pembangunan 8 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investigasi awal, ditemukan indikasi tindakan melanggar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga terjadi kecelakaan dan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaTitik ledakan yang terjadi di tungku smelter sudah seharusnya dihentikan sementara waktu selama proses pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus memberlakukan safety International standar dengan zero accidents kepada seluruh investor, termasuk investor China.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lima smelter ini akan tetap dikelola sehingga tidak rusak.
Baca SelengkapnyaTungku Smelter Nikel PT ITSS terbakar pada Minggu (24/12) pagi.
Baca SelengkapnyaDari hasil investigasi awal, terdapat indikasi tindakan yang melanggar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPT IMIP menjanjika korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah, akan mendapatkan santunan pendidikan maksimal dua orang anak. Mulai dari TK - kuliah.
Baca SelengkapnyaIda menyarankan polisi menjerat pihak yang bertanggungjawab atas insiden itu dengan UU Ketenagakerjaan selain KUHP.
Baca Selengkapnya