Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bakal membebaskan PT Pertamina dan beberapa perusahaan pelat merah dari kewajiban menyetor dividen ke negara. Ini agar perusahaan pelat merah punya modal lebih untuk investasi.

"Jadi kalau devidennya lebih sedikit otomatis keuntungannya masuk, dan menjadi bagian modal," kata Rini di Jakarta, Senin (8/12).

Saat ini, menurut Rini, Kementerian BUMN tengah menentukan besaran penurunan dividen perusahaan pelat merah. Langkah tersebut sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.

"Tergantung dri perusahaan yah, ini sudah dibicarakan di sidang kabinet, jadi presiden sudah memberikan arahan kepada kami, termasuk menteri keuangan bahwa dividen BUMN harus ditinjau kembali," tegasnya.

Sebelumnya, Rini mengungkapkan setoran dividen perusahaan pelat merah tahun ini tak akan mencapai target sebesar Rp 40 triliun. Sebab, hingga awal Desember, setoran baru terkumpul sebesar Rp 36,2 triliun.

"Kami kurang Rp 3,8 triliun, jadi tidak biasa setor sebesar itu. Kami sudah laporkan ini ke Kementerian Keuangan."

Rini beralasan, sejumlah BUMN merugi menjadi penyebab setoran dividen di bawah target. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menjadi BUMN menderita kerugian terbesar. Di luar itu, ada PT Aneka Tambang dan PT Perusahaan Listrik Negara.

"Garuda sendiri utangnya bisa 90 persen dalam dolar, sementara pendapatan dalam dolar 45 persen. Itu yang membuat mereka sangat berat," katanya. "Pada dasarnya operasi Garuda sedang mengalami penurunan, jadi dobel kalau Garuda," jelas dia.