Menteri Agus Minta CPNS Kemenperin Naikkan Kontribusi Industri Hingga 24 Persen
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menantang, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Perindustrian untuk mendongkrak kontribusi industri hingga 24 persen pada 2030. Diketahui, sektor industri menjadi kontributor utama dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Ini adalah tugas anda semua sebagai generasi penerus. Strateginya seperti apa silakan dipikirkan," kata Menperin seperti dikutip dari Antara saat memberikan Kuliah Inspiratif kepada CPNS Kemenperin di Jakarta, Selasa (10/5).
Tercatat, dengan pertumbuhan 5,47 persen, sektor industri berkontribusi 19,19 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022. Menperin menyampaikan, CPNS Kemenperin harus memahami Industri 4.0 agar dapat membantu industri dalam penerapannya.
Menteri Agus mengatakan, CPNS sebagai generasi muda saat ini didominasi oleh Generasi Milenial dan Gen Z, sebagai generasi yang akrab dengan digitalisasi dan teknologi serta menghadapi era perubahan yang serba cepat sehingga dituntut untuk adaptif terhadap perubahan.
Menurut Menteri Agus, talenta muda di era Industri 4.0 ini memiliki peran yang besar dan menantang. "Teman-teman CPNS sebagai talenta muda dituntut untuk agile dalam artian lincah dan tangkas dalam menghadapi perubahan, serta siap berkolaborasi," ujarnya.
Dorong Kolaborasi
Menteri Agus menyampaikan, saat ini adalah era di mana sudah tidak zamannya lagi untuk bekerja sendiri-sendiri namun bersinergi dan berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang besar.
Untuk mencapai hal ini, ASN ditargetkan untuk menjadi Smart ASN yang memiliki nilai dasar berAKHLAK dan branding Bangga Melayani Bangsa. Sehingga para ASN mampu menjalani peran sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Pada tanggal 27 Juli 2021 lalu, Presiden Jokowi telah meluncurkan Nilai dasar ASN BerAKHLAK dan employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa".
Tujuannya adalah keseragaman nilai-nilai dasar ASN dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju world class government.
Nilai dasar BerAKHLAK meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. "Nilai-nilai dasar BerAKHLAK ini diharapkan dapat terinternalisasi untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan pencapaian tujuan Kemenperin," pungkas Menperin.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaTargetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN
Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini
Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca Selengkapnya