Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mentan Syahrul Akui Belum Tahu Asal Masuknya Virus PMK ke RI

Mentan Syahrul Akui Belum Tahu Asal Masuknya Virus PMK ke RI Mentan Syahrul Yasin Limpo Raker dengan Komisi IV. ©2020 Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mencecar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya terkait asal muasal penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di Indonesia. Sebab, Indonesia pernah dinobatkan sebagai negara bebas PMK.

Dia menduga penyebaran wabah PMK ini bermula dari masuknya hewan ternak dari India. Untuk itu, dia meminta transparansi terkait penyebab wabah yang kini sedang jadi perhatian tersebut.

"Saya ingin tahu, asalnya dari mana, apakah dari India? Jujur saja, karena masuknya dari Jawa Timur, ada yang bilang dari Gresik, ada yang bilang dari Aceh. Bagaimana mau tahu vaksinnya kalau asal muasalnya tidak tahu, atau bisa saja pihak karantina yang lalai bisa saja," kata Sudin dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR Ri dengan Mentan, Dirut Bulog dan Dirut PT Berdikari, Senin (23/5).

Menjawab pertanyaan itu, Mentan Syahrul mengaku tengah melakukan pendalaman terkait bagaimana masuknya virus ini ke Indonesia. Namun, dia meyakinkan dengan telah ditemukannya serotipe virus PMK yang menyebar.

"Dari mana asalnya, kami periksa untuk memastikan dari mana, tapi sampai saat ini kita belum bisa pastikan secara pasti seperti apa virus itu masuk," katanya.

Kementan telah menemukan jenis virus dengan kode O/ME-SA/Ind-2001/e. berdasarkan penemuan jenis virus itu, Kementan melalui Pusat Veteriner Farma di Surabaya akan membuat vaksin untuk mengatasi penyebarannya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mengatakan, virus PMK ini berkembang di Asia Tenggara. Namun dia belum bisa memastikan asal negara penyebab PMK.

Terkait vaksin guna menghalau PMK, Nasrullah mengungkapkan Indonesia pernah melakukan produksi vaksin pada 1990 lalu. Namun diakui saat ini produksi tersebut sudah terhenti.

Meski demikian, untuk mengembangkan virus harus diketahui dulu mengenai tipe-tipe virusnya. Dia pun meminta dukungan Komisi IV DPR RI, salah satunya terkait dana untuk pengembangan vaksin tersebut.

"Jadi kami sedang mengambil serumnya itu untuk dikembangkan jadi vakin, kalau ada dukungan dari DPR tentunya kami butuh supporting untuk meningkatkan kapasitas produksi yang kita akan lakukan," terangnya.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi

Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi

Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.

Baca Selengkapnya
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Yakin Empat Menteri Jokowi Penuhi Undangan MK soal Sengketa Pilpres

Sudirman Said Yakin Empat Menteri Jokowi Penuhi Undangan MK soal Sengketa Pilpres

Siapapun yang dipanggil oleh MK dalam persidangan nanti disebutnya wajib untuk hadir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024

Pemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024

Upaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan

Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan

Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Minta MK Hadirkan 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres, Begini Jawaban Hakim Suhartoyo

Timnas AMIN Minta MK Hadirkan 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres, Begini Jawaban Hakim Suhartoyo

Keempatnya adalah Mensos, Menkeu, Menko Perekonomian dan Mendag

Baca Selengkapnya
Hakim MK Saldi Isra Cecar 4 Menteri Jokowi soal Presiden Lebih Sering ke Jawa Tengah Selama Pemilu 2024

Hakim MK Saldi Isra Cecar 4 Menteri Jokowi soal Presiden Lebih Sering ke Jawa Tengah Selama Pemilu 2024

"Apa sih kira-kira yang menjadi pertimbangan Presiden memilih misalnya ke Jawa Tengah itu lebih banyak kunjungannya dibandingkan ke tempat lain?" kata Saldi.

Baca Selengkapnya