Menperin: Pembatasan lahan hambat daya saing industri nasional
Merdeka.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat menuturkan, pembatasan lahan kawasan industri yang diusulkan maksimal hanya seluas 200 hektar akan menyulitkan investor. Pembatasan lahan industri ini dimasukkan dalam Rancangan Undang Undang (RUU) Pertanahan yang masih digodok pemerintah bersama Komisi II DPR RI.
Menurut Hidayat, pembatasan lahan industri juga bertentangan dengan UU Perindustrian yang baru disahkan. Industri membutuhkan lahan luas untuk bersaing jelang pasar bebas ASEAN.
"Saya masih membutuhkan 3.000 hektar dalam waktu dekat karena investor Jepang dan Taiwan masuk. Saya arahkan keluar Jawa tapi belum tersedia karena infrastruktur belum memadai," ucap Hidayat di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa (6/5).
Pembatasan lahan diyakini bakal menekan daya saing industri nasional. Kawasan industri membutuhkan lahan yang luas. Hidayat menyebutkan, satu pabrik otomotif saja membutuhkan lahan 100 hektar. Jadi tidak mungkin lahan industri satu kawasan dibatasi 200 hektar.
"Jika itu terjadi menyediakan kawasan industri terhambat. Dampak berikutnya industri tidak optimal. Padahal industri dominan peningkatan dalam struktur ekonomi nasional," tegasnya.
Meski demikian, Hidayat mengakui lahan untuk kawasan industri memang harus dibatasi. Namun pembatasan ini melihat kondisi daerah masing masing. "Industri memang secara prinsip harus dibatasi agar tidak menimbulkan monopoli dan pelanggaran HAM," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnya