Menkop Teten Libatkan Koperasi Beli dan Pasarkan Hasil Pangan Petani
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menjelaskan bahwa dalam pengembangan sektor pangan, pemerintah melakukan integrasi semua program yang ada di kementerian. Konsolidasi yang dilakukan pun dua arah antara pemerintah dengan pelaku usaha.
"Kami sadari perlu adanya integrasi semua program yang ada di kementerian," kata Teten dalam acara Jakarta Food Security Summits-5 pada Sesi II: Memaksimalkan Potensi Pasar Domestik, Jakarta, Rabu (18/11).
Saat ini pemerintah tengah mengembangkan sebuah koperasi di Demak, Jawa Tengah. Rencananya pada Januari 2021 akan dilakukan pembangunan yang pembiayaannya melalui mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini juga sudah memiliki komitmen dengan salah satu bank himbara melalui koperasi. Pembiayaan ini akan diperkuat lewat BLU Kementerian Koperasi dan UKM.
Teten menyebut, koperasi petani nantinya akan membeli secara tunai produk petani. Lalu koperasi akan mencarikan pasar untuk menjual produk baik itu kepada BUMN maupun perusahaan swasta.
"Jadi petani punya kepastian, bayarnya tunai dan koperasi nanti yang berhubungan dengan market, apakah itu BUMN atau swasta atau dijual langsung ke konsumen," tutur Teten.
Skema ini diharapkan bisa menjadi sumber pembiayaan ke sektor pangan yang sekarang ini dianggap berisiko tinggi. Pembiayaan sektor pangan kecil ini, di Jawa Tengah sudah melibatkan Jamkrida untuk melakukan penjaminan koperasi. Namun sayangnya Jamkrida di wilayah lain belum mau terlibat dalam pembiayaan ini.
Diharapkan petani hanya fokus pada proses produksi dan peningkatan produktivitasnya saja. Terkait pencarian pasar dan harga jual menjadi tanggung jawab koperasi.
Kelola Hasil Pertanian
Teten mengatakan koperasi bisa melakukan proses pengolahan produk hasil pertanian sebelum dipasarkan. Sehingga koperasi juga bisa mendapatkan nilai tambah dari penjualan produk petani.
"Koperasi yang urus pengolahan dan memasarkan produk sehingga memungkinkan nantinya berjalan secara inklusif close, kami sebutnya sirkuit ekonomi," kata Teten.
Sebab, tidak semua produk pertanian bisa diserap pasar. Maka, untuk mengantisipasinya perlu dilakukan proses pengolahan agar bisa terserap di pasar dan petani memiliki kepastian dalam menjual produknya.
"Ini sirkuit ekonomi sehingga petani bisa ambil keuntungan semua proses produksi, ini yang sedang kita coba," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi
Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaEks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Ini memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaJaga Ketahanan Pangan, 1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024
Di sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Kompak Prajurit TNI dan Istri Jualan Es di Pinggir Jalan, Kerja Kerasnya jadi Sorotan
Keduanya begitu kompak menjalankan usaha sampingan di bidang kuliner berjualan es di pinggiran jalan.
Baca SelengkapnyaMengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca SelengkapnyaPesantren Tebuireng Tegaskan Tidak Dukung Salah Satu Paslon di Pilpres 2024
Pengasuh Pesantren Tebuireng menegaskan posisi netral dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya