Menko Sofyan sindir lambatnya kinerja pasar modal Tanah Air
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil menyebut pertumbuhan pasar modal Indonesia masih terlalu lambat. Industri pasar modal, menurutnya, tidak diminati masyarakat karena keuntungan yang dinilai masih kecil.
"Pasar modal kita masih sangat slow. Begitu kecil marginnya, kita perlu penataan yang lebih serius untuk pasar yang kecil dengan peminat yang besar," ucap Sofyan di Jakarta, Jumat (16/1).
Sofyan meminta kepada pelaku pasar modal untuk bekerja serius guna meningkatkan kinerja pasar modal. "Para pelaku pasar harus bekerja serius untuk menjaga agar pasar modal lebih dalam. Banyak yang tidak mau masuk ke pasar modal," tegasnya.
Di sisi lain, untuk menarik perhatian investor, pemerintah sendiri akan meluncurkan program one stop service untuk memberi kemudahan penanaman modal di Indonesia. Hal ini mempermudah investor untuk mengurus perizinan.
"Kita tidak perlu lagi tawar menawar ke kementerian. Hanya perlu satu pintu lewat BKPM. Jadi akses investasi lebih mudah. Saya diminta untuk awasi itu, dan saya serta kepala BKPM sepakat untuk we can do it dan akhir bulan ini kita launching," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan
Realisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebut Tuban Negeri yang Rindang, Ini Sosok Tome Pires Mata-mata Portugis untuk Cari Peluang Ekonomi di Nusantara
Pada tahun 1950-an, ia mencatat barang-barang yang dijual di Pelabuhan Tuban
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Cucu Soeharto yang Curi Perhatian
Sosoknya mencuri perhatian usai membuat lapangan golf mencapai triliunan rupiah di Sentul.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaKisah Bos Buah Pasar Minggu: Berawal Jualan di Tampah hingga Punya 2 Kios Beromzet Ratusan Juta
Mimin memberanikan diri menambah pengajuan modal lewat KUR BRI menjadi Rp500 juta dengan plafon 4 tahun.
Baca Selengkapnya