Menko Maritim sindir merosotnya kinerja migas era pemerintahan SBY
Merdeka.com - Kekecewaan terhadap kinerja pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sektor energi juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo. Sebab, realisasi produksi migas Indonesia sepanjang lima tahun terakhir mengalami kemerosotan.
"Target produk migas selama lima tahun terakhir belum kena sasaran, alias belum tercapai. Di 2004, produksi migas 818.000 barel per hari, sedangkan 794.000 barel per hari di 2009, jadi harus meningkatkan eksplorasi migas," ujarnya di JCC, Jakarta, Rabu (20/5).
Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bakal memaksimalkan produksi dan cadangan baru minyak dan gas (migas). Selain untuk mengejar ketertinggalan kinerja masa lalu, tingginya konsumsi dan pertumbuhan ekonomi juga jadi alasannya.
Indroyono melihat, tidak bisa hanya mengandalkan langkah biasa seperti yang dilakukan masa lalu. Prioritas pemerintah di sektor energi tidak hanya komoditas batu bara tapi juga energi baru terbarukan.
Apalagi pemerintah mempunyai tanggung jawab memacu pembangunan pembangkit listrik dengan menambah kapasitas 35.000 Megawatt (Mw) selama lima tahun ke depan.
Ini penting direalisasikan mengingat sektor migas berkontribusi pada pertumbuhan dan menyumbang penerimaan Rp 286 triliun atau 18 persen dari penerimaan negara.
"Jadi kita perlu kebijakan untuk memacu cadangan dan produksi migas, menangani kasus BBM ilegal, dan sebagainya," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnya15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaProduksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaHakim MK Sebut Bansos Naikkan Suara Golkar, Airlangga Jawab Tak Ada Bungkus Warna Kuning
"Partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar, nanti bisa direspons," kata Hakim MK.
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024 Harga BBM Naik, Kecuali di SPBU Ini
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca Selengkapnya