Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Darmin soal Peringkat Utang RI Naik: Ekonomi Kita Tumbuh Cepat dari Negara Lain

Menko Darmin soal Peringkat Utang RI Naik: Ekonomi Kita Tumbuh Cepat dari Negara Lain Darmin Nasution. ©Humas Kemenko Perekonomian

Merdeka.com - Lembaga pemeringkat utang S&P kembali menaikkan peringkat utang (rating) Indonesia satu tingkat menjadi BBB, dengan outlook stable. Dengan demikian, kenaikan peringkat kredit Indonesia saat ini merupakan suatu capaian yang sangat membanggakan, karena langsung naik dari BBB-/stable menjadi BBB/stable, tanpa melalui BBB-/positive.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan kenaikan peringkat utang Indonesia ini berlandaskan pada prospek pertumbuhan ekonomi RI yang kuat dan kebijakan fiskal yang pruden. Hal ini juga didukung oleh utang pemerintah yang relatif rendah dan kinerja fiskal yang moderat.

"Ekonomi Indonesia bertumbuh relatif lebih cepat dibandingkan negara lainnya yang memiliki tingkat pendapatan serupa (peers)," jelas Menko Darmin saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (31/5).

Menko Darmin menyebut outlook yang stabil tersebut secara otomatis akan mencerminkan kondisi kebijakan Indonesia yang konstruktif, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ke depannya.

Di sisi lain, Defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia juga diprediksikan akan mengalami perbaikan sejalan dengan stabilnya permintaan global dan pemulihan daya saing.

"Kemudian yang terakhir yang mereka singgung adalah mengenai CAD Indonesia di prediksikan akan cenderung mengalami perbaikan dengan stabilnya permintaan global dan pemulihan daya saing," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, S&P menyatakan peringkat Indonesia juga didukung oleh tingkat beban utang pemerintah yang rendah dan kinerja fiskal yang moderat. S&P memandang beban utang pemerintah relatif ringan. S&P juga memproyeksikan rasio utang pemerintah akan stabil selama beberapa tahun ke depan, merefleksikan proyeksi keseimbangan fiskal yang stabil.

Kemudian fiskal defisit Pemerintah yang turun di tahun 2018, diharapkan tetap stabil dibawah 2,0 persen selama empat tahun mendatang. S&P juga memproyeksikan net general government debt tetap berada di bawah 30 persen dari PDB, mengingat defisit fiskal dan pertumbuhan nominal PDB yang konsisten.

Kemudian S&P juga meyakini beban utang luar negeri Indonesia masih sangat aman dikarenakan Indonesia masih sangat menarik bagi Foreign Direct Investment (FDI) serta kuatnya akses Indonesia di pasar keuangan Internasional beberapa tahun belakangan ini meskipun terjadi gejolak dan ketidakpastian.

Kenaikan peringkat utang Indonesia dari S&P pada posisi BBB dengan outlook stable tersebut menunjukkan kebijakan Pemerintah Indonesia selama ini sudah berada pada jalur yang tepat dimana kebijakan defisit diambil untuk memberikan stimulus perekonomian melalui strategi countercyclical dalam rangka mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya