Menko Airlangga: Harga Pertalite Masih Rp7.650, di Thailand Rp19.500/Liter
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah telah menggelontorkan dana APBN dalam jumlah tidak sedikit untuk subsidi BBM, yakni mencapai Rp502 triliun lebih.
Tujuannya, agar harga BBM seperti Pertalite dan Pertamax masih di bawah harga keekonomian dan ramah kantong konsumen.
"Kita lihat harga keekonomian Pertamax Rp15.150. Namun kita masih memberikan harga eceran Rp12.500. Demikian juga Pertalite, harga keekonomiannya Rp13.150, ecerannya masih Rp7.650," papar Airlangga dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8).
Airlangga lantas membandingkannya dengan harga BBM di sejumlah negara tetangga, sebut saja Thailand, Vietnam dan Filipina. Namun, dia tidak merinci harga tersebut untuk BBM jenis apa.
"Di negara lain misal Thailand, di Rp19.500 (per liter), Vietnam Rp16.645 per liter. Filipina Rp21.352 (per liter). Sehingga kita relatif masih di bawah negara Asean lain," terang dia.
Adapun subsidi BBM ini dijaga agar tidak menimbulkan laju inflasi tinggi seperti yang sekarang terjadi di banyak negara.
Kendalikan Inflasi
Untuk itu, Airlangga menyebut, pemerintah terus mengerahkan tim pengendalian inflasi pusat dan daerah untuk mendorong agar program kebijakan terkait keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi juga komunikasi secara efektif dengan masyarakat.
"Sehingga tentu tantangan hyper inflasi kelihatannya bisa kita tangani di tahun ini. Demikian pula di tahun depan," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaRealisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri, ternyata tanki BBM mobilnya telah tercampur dengan air.
Baca Selengkapnya