Menko Airlangga Desak Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta perbankan segara menurunkan suku bunga kredit mengikuti keputusan Bank Indonesia (BI) yang telah menyesuaikan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Permintaan tersebut juga untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kami mendengarkan masukan dari para stakeholder, CEO perbankan dan juga menyampaikan terkait prioritas pemerintah dengan stimulus paket pertama. Dan kemudian kebijakan yang diambil BI dan OJK harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (5/3).
Airlangga mengatakan, sejumlah paket kebijakan juga telah dicanangkan pemerintah untuk membantu sektor industri tetap bertahan di tengah penyebaran virus corona. Agar kebijakan tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat, dia meminta perbankan merespons cepat dan mudah menyalurkan pembiayaan.
"Bagaimana sektor riil bisa bergerak pemerintah akan melakukan paket kedua terkait dengan kemudahan impor dan ekspor sekaligus mendengar dari perbankan bagaimana situasi kredit dan juga terkait dana-dana yang masuk di perbankan," paparnya.
Mantan Menteri Perindustrian tersebut menambahkan, saat ini kondisi kredit macet perbankan masih terpantau stabil. Namun pemerintah masih akan terus memantau hingga beberapa bulan ke depan. "Kalau data yang ada dampak tidak immediate situasi masih terus dimonitor beberapa bulan ke depan," tandasnya.
Minta Keringanan Cicilan Kredit
Ketua Biro Perjalanan Wisata (Asita) Tanjung Pinang dan Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Sapril Sembiring meminta pihak perbankan memberikan keringanan pembayaran cicilan kredit terhadap pelaku usaha pariwisata yang terdampak virus corona baru atau Covid-19.
"Sejumlah pelaku usaha pariwisata tengah kesulitan ekonomi, kami berharap ada kebijakan dispensasi cicilan kredit perbankan terhadap pengusaha," kata Sapril Sembiring dikutip Antara Tanjung Pinang, Kamis (5/3).
Sapril menyebut pelaku usaha pariwisata, terutama pada sektor perhotelan dan restoran di Tanjung Pinang dan Bintan tengah terpukul, dipicu tingkat kunjungan wisatawan mancanegara turun mencapai 60 hingga 70 persen sejak marak penyebaran virus corona.
"Antara wilayah Tanjung Pinang dan Bintan, dampaknya berbeda-beda," ujarnya.
Dia katakan untuk hotel dan restoran Tanjung Pinang sebetulnya tidak terlalu berdampak signifikan, karena masih didukung dengan kegiatan-kegiatan pemerintahan. Berbeda dengan Bintan, yang memang fokus di dunia pariwisata dan segmennya adalah wisatawan mancanegara.
Apalagi kondisi semakin parah ketika China maupun Singapura melarang warganya bepergian ke luar negeri.
"Seperti kita tahu, sejauh ini kunjungan wisman ke Kepri didominasi Singapura dan China," imbuhnya.
Ditambah, lanjut dia, Kepri sangat bergantung dengan penerbangan turis dari luar negeri melalui Singapura, sehingga ketika negara itu membuat kebijakan melarang kunjungan turis akibat Virus Corona maka Kepri, khususnya Tanjung Pinang dan Bintan yang paling merasakan dampaknya.
"Makanya, saat ini kami fokus menggaet wisatawan domestik seperti Jakarta, Pekanbaru, dan Medan agar geliat pariwisata semakin menggeliat," tutur Sapril.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan
Realisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Airlangga Temui Warga Indramayu, Pastikan Bansos Pemerintah Jalan Terus
Dia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaKata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga: Perlinsos Adalah Upaya Pemerintah Untuk Mendukung Masyarakat Hadapi Tekanan Kehidupan
Airlangga mengklaim Indonesia mengalami cuaca ekstream yang mengakibatkan kehidupan masyarakat terganggu
Baca Selengkapnya