Menkeu: Keuangan syariah bermanfaat lebih besar bagi perekonomian
Merdeka.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro optimis industri keuangan syariah mampu menggenjot pembangunan infrastruktur Indonesia. Menurutnya, sistem syariah lebih bermanfaat bagi perekonomian dalam negeri.
"Harus kita sadari bagaimana keuangan syariah bermanfaat lebih besar bagi perekonomian. Dan mendorong ekonomi berkelanjutan," kata Bambang di Jakarta, Selasa (14/4).
Bambang mencontohkan, dengan adanya Sukuk (surat berharga syariah negara), peran pembiayaan pembangunan makin cemerlang. Untuk itu pihaknya berencana memperbesar porsi penerbitan Sukuk.
"Ini saat tepat agar Sukuk Rupiah atau valas bisa berperan lebih besar. Itu langkah pertama keuangan syariah untuk langsung berkontribusi untuk perekonomian berkelanjutan," ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya, pembiayaan pembangunan infrastruktur memang menjadi kendala pemerintah. "Sukuk secara alamiah dan regulasi sangat memungkinkan," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaTepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya
SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaWapres Minta Jabar Maksimalkan Potensi Keuangan Syariah
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaHarapan Pengusaha Jelang Putusan Sengketa Hasil Pilpres
Hasil sengketa Pilpres punya pengaruh terhadap kemampuan keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca Selengkapnya