Menkeu ingatkan pemerintah mendatang tak tambah utang
Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengingatkan pemerintah selanjutnya agar tidak menambah utang luar negeri. Pasalnya, tahun depan bank sentral Amerika akan menaikkan suku bunga sehingga diprediksi uang akan kabur dari Indonesia dan membuat nilai tukar Rupiah tertekan.
Pelemahan Rupiah akan menyebabkan nilai kewajiban pelunasan utang Indonesia akan semakin membengkak. "The Fed naikkan suku bunga sehingga ada pelemahan Rupiah. Kita sudah antisipasi dari sekarang," ucap Chatib dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (21/8).
Chatib menyebut dalam penyusunan RAPBN 2015, pemerintah telah melakukan diversifikasi sumber pembiayaan yang didominasi dari pembiayaan domestik. Chatib tidak ingin pemerintah mendatang menambah utang luar negeri yang justru akan memberatkan.
"Sumber pembiayaan dan diversifikasi sumber pembiayaan domestik. Sangat penting pembiayaan bisa tercapai. Melakukan pengelolaan utang secara aktif," tutupnya singkat.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnya