Menkeu heran masih ada anggota DPR ragu pada kenaikan harga BBM
Merdeka.com - Pemerintah menegaskan banyak anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang masih meragukan komitmen pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Padahal rencana ini bertujuan untuk kebaikan masyarakat pada umumnya.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan dengan adanya kenaikan harga BBM tersebut akan ada kompensasi akibat dari inflasi yang disebabkan karenanya.
"Karena memang kenaikan BBM akan punya dampak inflasi, harus ada mitigasi berupa BLSM, PKH, raskin dan BSM. Kenaikan tersebut merupakan subjek ke BLSM," ujar dia dalam rapat kerja terkait pembahasan asumsi makro bersama Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/5).
Chatib menambahkan kenaikan harga BBM bersubsidi sangat berkaitan erat dengan dana kompensasi yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Apabila dana kompensasi tersebut tidak disetujui DPR maka kenaikan harga BBM terancam batal.
Namun jika disetujui dengan diketoknya APBN Perubahan maka akan langsung diberlakukan kenaikan harga BBM subsidi. "Posisi pemerintah akan menaikkan harga BBM. Implikasinya akan ada inflasi, dampak kenaikan orang miskin 1,6 persen. Karena itu dibutuhkan BLSM, raskin, BSM, dan PKH sangat dibutuhkan. Kita tidak bisa berandai-andai di sini," tuturnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng mempertanyakan mengenai langkah pemberian dana bantuan langsung sementara masyarakat. Dia menyarankan agar pemerintah tidak terlalu terburu-buru mengambil keputusan mengenai kenaikan BBM bersubsidi.
"Saya harap pak Menteri keuangan yang baru terpilih Chatib Basri bisa berfikir out of the box," ujarnya.
Mekeng menambahkan bahwa banyak anggota dewan yang tidak setuju dengan opsi kenaikan BBM dan skema pendistribusian BLSM ke tangan masyarakat. "Saya yakin anggota dewan itu tidak setuju. Walaupun pemimpin partainya itu setuju. Kalau memang ada program dari pemerintah yang ingin memberikan bantuan, tidak perlu ke DPR silahkan saja," tegasnya.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca Selengkapnya