Menkeu bakal desak BUMN gabungkan bank pelat merah
Merdeka.com - Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro menekankan, konsolidasi perbankan sebuah keharusan dalam menghadapi liberalisasi jasa keuangan Asean 2020. Untuk itu, dia bakal mendorong Menteri BUMN Rini Soemarno, untuk melakukan penggabungan perbankan pelat merah.
"Indonesia harus memiliki bank besar kalau mau bersaing dengan bank-bank Singapura," katanya saat berkunjung ke ruang wartawan Kemenkeu, Jakarta, Kamis (30/10).
Namun, dia mengingatkan, konsolidasi perbankan BUMN harus dilakukan dengan benar, tepat, dan tidak menimbulkan friksi.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Gatot Suwondo mengatakan konsolidasi institusi perbankan baru efektif jika dilakukan pada saat krisis ekonomi. Dengan kata lain, konsolidasi bukan langkah tepat saat ekonomi dan fundamental perbankan sedang baik seperti saat ini.
"Merger dan akuisisi baru efektif dalam kondisi semua perbankan sedang dalam keadaan loss," katanya.
Konsolidasi institusi dinilai bukan jaminan perbankan Indonesia siap menghadapi liberalisasi sektor keuangan Asean pada 2020. Untuk menghadapi itu, perbankan Indonesia cukup menjalankan konsolidasi strategis, seperti diharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Konsolidasi strategis seperti pembagian tugas antarbank. Bank ini menggarap apa, bank itu menggarap apa," kata Gatot.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca Selengkapnya