Menkeu akui pelemahan Rupiah merupakan krisis mini
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah kembali melemah terhadap Dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini. Rupiah melemah hingga mencapai Rp 12.900 dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp 12.714 per USD.
Pelemahan tersebut dinilai paling rendah sejak 1998 lalu. Pelemahan tersebut lantaran adanya perbaikan perekonomian AS dan kenaikan suku bunga The Fed.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini pemerintah masih melihat pergerakan Rupiah terlebih dahulu. Selain itu, Kemenkeu bakal melakukan rapat koordinasi dengan Bank Indonesia dan OJK.
"Intervensi kan hanya bisa di BI. BI melihat bagaimana ke depan," ujar dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (16/12).
Bambang menegaskan posisi Indonesia saat ini tengah mengalami krisis kecil seperti pada pertengahan 2013 yaitu saat Amerika Serikat melakukan penarikan stimulus fiskal atau tappering off. Selain itu, negara emerging market seperti Rusia mengarah ke kolaps, sehingga menaikkan suku bunga hampir mencapai 17 persen.
"Ini terjadi akibat global memang. Ini yang akan kita susun langkahnya. Jadi akan ada antisipasi dari moneter," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Kembalikan Kerugian Negara Akibat Pencucian Uang Sebesar Rp3,74 Triliun
Bareskrim Polri bertugas menangani seluruh tindak pidana asal dari pencucian uang.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya