Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip Bisnis Daun Kelor Terbesar di NTB, Laku Keras Sampai Ke 13 Negara

Mengintip Bisnis Daun Kelor Terbesar di NTB, Laku Keras Sampai Ke 13 Negara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Bazar Indonesia Hitz dan Sunday Lunch Fashion Show. ©2021 Liputan6.com/Tira Santira

Merdeka.com - Pemerintah menyebut produk daun kelor Indonesia diincar dunia. Produk pertanian seperti daun kelor, menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan ekspor asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Salah satunya industri daun kelor yang dikelola CV Tri Utami Jaya yang memiliki pabrik pengolahan daun kelor berstandar internasional terbesar, pertama dan satu-satunya di NTB. Saat ini pabrik Tri Utami Jaya memiliki kapasitas produksi 200 ton per hari.

Tak hanya itu, produk daun teh kelor keluaran pabriknya juga telah dipasarkan hampir ke 13 negara di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa. Terbaru, Tri Utami Jaya tengah menyiapkan ekspor daun teh kelor ke Madrid.

Dalam kegiatan kunjungan kerja ke pabrik CV Tri Utami Jaya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung penuh dan mengapresiasi capaian Tri Utami Jaya selama ini. Kelor sebagai produk unggulan domestik Indonesia, memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.

"Dengan diolah seperti ini, yang tadinya orang pikir kelor cuma untuk mengusir hantu, tetapi justru naik kelas bahkan disukai masyarakat dunia," ucap Menteri Teten saat melakukan kunjungan sekaligus meninjau langsung pabrik pengolahan daun kelor CV Tri Utami Jaya, di Mataram, Jumat (14/1).

Menteri Teten menekankan, produk olahan teh kelor Moringa milik Tri Utami Jaya menjadi salah satu produk unggulan domestik yang perlu didukung di pasar internasional. Berbicara soal kandungan, teh kelor memiliki protein yang tinggi bahkan 7 kali lipat dibanding daging sapi. Selain itu juga mengandung zat besi yang tinggi hingga 25 kali lipat dari bayam.

"Kandungan ini sangat penting dikonsumsi masyarakat, terutama dalam mengatasi stunting. Di pasar dunia, kelor masuk dalam kategori super food atau wellness product. Namun sayangnya di dalam negeri edukasi soal kelor belum tinggi, sehingga literasi juga penting dilakukan, karena ini super food. Bahkan diklaim bisa menggantikan gizi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati," ujat Menteri Teten.

Potensi Daun Kelor Belum Dioptimalkan

Kelor juga mudah ditanam di mana-mana, apalagi dibudidayakan dalam bentuk perkebunan. Namun Menteri Teten menyayangkan potensi ekonomi olahan daun kelor yang sangat besar, belum digarap dengan baik.

"Tri Utami Jaya mampu mencapai pertumbuhan penjualan sekitar 20-30 persen. Bayangkan jika pasar dari dalam negeri dari 270 juta masyarakatnya 1 ons saja bisa digarap, hasilnya luar biasa potensi ekonominya. Kemudian China, negara yang masyarakatnya peminum teh, potensi 1,3 miliar penduduknya kalau digarap untuk daun teh kelor tak kalah menggiurkan. Namun sekarang jumlah itu jika tak digarap menyeluruh, kita belum mampu memenuhi permintaannya," sebut MenKopUKM.

Dalam membantu pemasaran model bisnis produk unggulan domestik seperti ini, KemenKopUKM mengajak para pelaku UMKM untuk tergabung dalam platform e-commerce crossborder, serta memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh negara.

Untuk diketahui, CV Tri Utami Jaya menjadi salah satu pelaku usaha yang menjadi pemasok produk herbal ke beberapa jaringan apotek PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan beberapa hotel-hotel nasional. "Kami maklun dengan Smesco untuk bisa menjual produk teh Moringa di Kimia Farma. Di 2022 ini, targetnya kami akan masuk di seluruh apotek jaringan Kimia Farma," jelas Pemilik CV Tri Utami Jaya Nasrin H Muhtar.

Selain itu, Nasrin juga akan menambah sekitar 1.000 hektare (ha) lahan lagi untuk penanaman daun kelor. Dari sisi produk, saat ini pihaknya juga tengah mengembangkan produk kecantikan seperti masker dari daun kelor dan produk kecantikan lainnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi

Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi

Kelorida merupakan produk UMKM asal Bantul yang mengolah daun kelor.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara Paling Berpolusi di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Daftar Negara Paling Berpolusi di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?

Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?

Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang

Baca Selengkapnya
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya