Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang Ali Wardhana, mantan menkeu era Soeharto yang baru wafat

Mengenang Ali Wardhana, mantan menkeu era Soeharto yang baru wafat ali wardhana. ©2015 blogspot.com

Merdeka.com - Mantan menteri keuangan Ali Wardhana tutup usia hari ini, Senin (14/9), pukul 15.30 WIB. Menteri keuangan era Presiden Soeharto ini tengah disemayamkan di rumah duka Jalan Patra Kuningan XV dan rencananya akan dimakamkan besok, Selasa (15/9).

Karir Ali Wardhana sebagai menteri keuangan terbilang moncer. Menteri keuangan pada Kabinet Pembangunan I, II, dan III atau sepanjang 1968 sampai 1984 tersebut mampu menurunkan inflasi tinggi atau hyper inflasi Indonesia pada saat itu. Di mana besaran inflasi sebesar 650 persen mampu ditekannya menjadi hanya 20 persen saja dalam tiga tahun masa jabatannya. Strateginya saat itu ialah melakukan penganggaran berimbang atau lebih dikenal dengan balanced budget.

Pada masa kepemimpinan Ali Wardhana juga Indonesia mengalami devaluasi mata uang, yaitu pada 1977 di mana 1 USD dihargai Rp 415 dan pada 1978 di mana 1 USD senilai Rp 625.

Pria yang juga guru besar untuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini lahir di Solo pada tanggal 6 Mei 1928. Jabatan sebagai Menteri Keuangan RI diembannya sekurang-kurangnya selama 15 tahun, yakni sejak 1968 hingga 1983. Kemudian dia menjabat sebagai Menko Ekonomi, Industri, dan Pengawasan Pembangunan dalam periode 1983-1988.

Kepakarannya di bidang ekonomi telah diakui oleh dunia internasional dan membuatnya terpilih menjadi ketua Board Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971-1972.

Ali Wardhana menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958 dan melanjutkan pendidikan di University of California. Sukses meraih gelar Master of Arts di University of California pada 1961. Dia juga berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral dan mendapat gelar Ph.D di Universitas yang sama.

Sejumlah karya ilmiah nasional maupun internasional miliknya telah dipublikasikan. Beberapa di antaranya adalah, Foreign Exchange and its Implications in Indonesia, Ekonomi dan Keuangan Indonesia (dipublikasikan pada Oktober 1957), Beberapa segi Transmigrasi Spontan di Indonesia, Ekonomi dan Keuangan Indonesia (dipublikasikan pada Februari 1957), Inflasi dan Ketegangan-Ketegangan Strukturil, dan Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (dipublikasikan pada 1965).

Penghargaan yang pernah diraihnya adalah Bintang Mahaputera Adiprana Kelas II dari Pemerintah RI, Satyalencana Dwidja Sistha dari Menteri Pertahanan Keamanan RI, Grootkruis Leopold II dari Raja Belgia dan Ali Grootkuis in dew Oranye Nassau dari Ratu Yuliana, Belanda.

Ali Wardhana pernah menjadi saksi dari pihak jaksa dalam perkara gugatan perdata pemerintah terhadap pemerintahan orde baru dan Yayasan Supersemar. Dalam kesaksian yang beliau lakukan, beliau membenarkan adanya pengalihan dana laba sebesar lima persen ke Yayasan Supersemar setelah mengalami pemotongan pajak dari beberapa BUMN.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik

Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik

Presiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Jungkir Balik Pabrik Gula Madukismo, Monumen Bangsawan yang Pernah Mati Suri dan Dibangkitkan Kembali oleh Soeharto

Jungkir Balik Pabrik Gula Madukismo, Monumen Bangsawan yang Pernah Mati Suri dan Dibangkitkan Kembali oleh Soeharto

Pabrik gula Madukismo adalah pabrik yang sudah berdiri puluhan tahun, sempat mengalami kerugian besar dan dibangkitkan kembali oleh Soeharto.

Baca Selengkapnya