Mengenal Stagflasi, Ancaman Ekonomi Dunia Saat ini Berpotensi Ciptakan Resesi
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini terjadi pergeseran risiko, tantangan inflasi, dan pengetatan moneter di tengah tren pemulihan ekonomi nasional yang masih di tahap awal. Kondisi perekonomian global saat ini menimbulkan situasi pilihan kebijakan (policy trade-off) yang sangat sulit.
Tak hanya Indonesia, hal ini pun dihadapi semua negara di dunia. Terciptanya resesi ekonomi menjadi ancaman akan risiko global ini.
Dua pilihan kebijakan tersebut yakni pertama, segera mengembalikan stabilitas harga atau mengendalikan inflasi. Artinya, pengetatan moneter dan fiskal yang akan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan. Pilihan keduanya, tetap mendukung akselerasi pemulihan ekonomi setelah terpukul pandemi.
"Jika tidak terkelola, risiko global ini akan menggiring kepada kondisi stagflasi, yaitu fenomena inflasi tinggi dan terjadinya resesi seperti yang pernah terjadi di Amerika Serikat pada periode awal 1980-an dan 1990-an," kata Menteri Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/5).
Kondisi ini bisa menyebabkan stagflasi. Hal ini akan memberikan imbas negatif luar biasa ke seluruh dunia. Terutama terhadap negara-negara berkembang dan emerging market.
"Perubahan risiko global ini harus menjadi fokus perhatian dan harus kita kelola secara tepat langkah dan tepat waktu, hati-hati dan efektif," kata dia.
Untuk itu, pilihan kebijakan yang ada saat ini menjadi sangat sensitif dan tidak mudah. Meski begitu pihaknya mengaku bisa menghadapi tantangan tersebut.
"Namun dengan berbekal kebersamaan dan keberhasilan kita semua dalam mengelola pandemi yang begitu sulit. Kita berharap dan sekaligus percaya bahwa Indonesia akan mampu menghadapi tantangan baru (inflasi tinggi) yang berbeda dan sangat kompleks ini," ungkapnya.
Langkah Antisipasi
Untuk itu, dalam mengantisipasi eskalasi risiko global terutama dalam menghadapi potensi krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengambil sikap. Sekjen PBB telah membentuk Global Crisis Response Group (GCRG) untuk mengidentifikasi tiga potensi krisis tersebut.
"Krisis seperti ini, sama seperti Pandemi Covid-19, tidak mungkin diselesaikan secara individual oleh satu negara mana pun, betapa pun super-power posisi mereka," katanya.
Kerjasama global menjadi keharusan. Apalagi saat ini Indonesia terpilih menjadi bagian dari enam negara-negara champion GCRG tersebut.
Hal ini pun menjadi kesempatan yang dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mengusung agenda-agenda kerjasama global yang juga sangat strategis bagi kepentingan perekonomian domestik. Dalam forum G20, eskalasi risiko ekonomi global juga telah menjadi salah satu fokus perhatian. Presidensi Indonesia mendorong adanya solusi nyata secara kolektif untuk mengatasi berbagai potensi krisis tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Beri Sinyal Suku Bunga Turun di Semester II-2024
Kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKarir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca Selengkapnya