Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Panic Buying dan Cara Mengatasinya

Mengenal Panic Buying dan Cara Mengatasinya Malaysia lockdown picu panic buying di Singapura. ©REUTERS/Edgar Su

Merdeka.com - Meluasnya penyebaran virus corona di Indonesia telah membuat keresahan kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat memborong seperti hand sanitizer, masker, dan juga sembako.

Wasekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Dicky Pelupess, menilai fenomena panic buying merupakan kekhawatiran masyarakat akan suatu bencana. Hal ini terjadi hampir di seluruh dunia lantaran manusia merasa kehilangan kontrol diri terhadap virus berbahaya tersebut yang dapat menimpa dirinya suatu saat.

"Itu sebagian besar kita mempersepsikan virus Corona sebagai musuh yang tidak terlihat. Bukan karena semata-mata virus Corona memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tapi kita tahu infeksinya bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja," kata Dicky di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Minggu (22/3).

Dia menjelaskan, ketika manusia dihadapkan pada bencana atau wabah, maka mereka berusaha mengamankan ekstensinya dengan membeli barang yang dianggap bisa membuat mereka tenang. Selain itu, jika banyak orang yang melihat bahwa sebagian dari mereka berusaha membela barang berlebih dan menimbunnya, maka secara naluriah semua orang akan mengikutinya.

Dalam ilmu psikologi perilaku manusia seperti itu sudah pada tahap kehilangan sense of controlled atau pengendalian diri. Menurutnya, hal ini justru akan memudahkan virus untuk menyerang kita.

"Sehinga kita merasa kita makin rentan terinfeksi virus corona," katanya.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk membeli barang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk satu keluarga, dan dalam jangka waktu tertentu. Masyarakat juga jangan mudah panik ketika mendengar kabar dari pemberitaan di media massa maupun sosial. Mereka diminta untuk mencari tahu terlebih dahulu secara detail.

"Tidak egoistik menimbun banyak. Ingat, barang yang anda cari bukan dicari anda atau keluarga saja. Tetapi bisa tetangga atau teman dekat atau saudara jauh atau orang yang tidak anda kenal namun membutuhkannya sama seperti anda," kata Dicky.

Lebih lanjut, perlu membuat daftar belanja demi memastikan hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai rencana. Jika memungkinkan, belilah barang dengan jasa pengantaran agar tetap menerapkan sosial distancing.

"Kalau pun harus membeli ke supermarket, tetap jaga keamanan. Jaga jarak dengan orang lain minimal satu meter. Pilihlah jam belanja tidak sibuk," tandasnya.

Reporter: Yopi Makdori, Nanda Perdana Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mewujudkan Keuangan yang Stabil, Harus Menghindari Impulsive Buying dan Beralih ke Kegiatan Investasi

Cara Mewujudkan Keuangan yang Stabil, Harus Menghindari Impulsive Buying dan Beralih ke Kegiatan Investasi

Beralihlah dari perilaku impulsive buying ke kegiatan investasi untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih mapan.

Baca Selengkapnya
Ubah Impulsive Buying Jadi Kelola Aset yang Lebih Efektif dengan Obligasi dan Reksa Dana BRI

Ubah Impulsive Buying Jadi Kelola Aset yang Lebih Efektif dengan Obligasi dan Reksa Dana BRI

Dibandingkan dengan logika, perilaku impulsive buying ini cenderung didorong oleh faktor emosi dan perasaan semata.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya

Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya

Perasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Mengapa Stress Eating Sangat Susah untuk Diatasi dan Dihentikan

Ini Penyebab Mengapa Stress Eating Sangat Susah untuk Diatasi dan Dihentikan

Terjadinya stress eating ini bisa sangat susah untuk diatasi dan dihentikan karena sejumlah alasan.

Baca Selengkapnya
Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Cegukan? Ketahui Cara Mengatasinya

Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Cegukan? Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab cegukan dan cara mengatasinya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Dipicu Pembakaran Kembang Api, Tawuran Kembali Pecah di Depan Mall Bassura

Dipicu Pembakaran Kembang Api, Tawuran Kembali Pecah di Depan Mall Bassura

Aksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya