Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok untung-rugi anjlok parahnya mata uang dunia terhadap USD

Menengok untung-rugi anjlok parahnya mata uang dunia terhadap USD dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Nilai tukar mata uang sejumlah negara di dunia anjlok parah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Rubel Rusia dan Peso Meksiko bahkan sempat menyentuh level terendah sepanjang masa. Sedangkan mata uang Kolombia, Argentina dan Brasil anjlok 28 persen dalam waktu 12 bulan terakhir.

Pelemahan nilai tukar sering disebut sebagai tanda perlambatan ekonomi. Hal ini terbukti, di mana China mencatat pertumbuhan terburuk dalam seperempat abad terakhir. Sedangkan Brasil kembali masuk dalam resesi terpanjang sejak 1930-an. Nilai tukar kedua negara juga anjlok parah beberapa waktu lalu.

Pergerakan nilai tukar sebenarnya tak selalu berdampak buruk. Pelemahan mata uang menciptakan peluang dan tantangan bagi suatu negara. Ketika nilai tukar melemah, itu akan membuat produk ekspor lebih murah dan menjadi menarik bagi pembeli asing.

Saat bersamaan, produk impor akan semakin mahal dan ini bisa dimanfaatkan pemangku kepentingan untuk mendorong penduduk setempat untuk membeli produk buatan dalam negeri.

Beberapa negara dan perusahaan meraup untung dari pelemahan nilai tukar mata uang negaranya, namun sebagian harus menelan kerugian parah.

Berikut ulasan untung-rugi anjloknya mata uang global terhadap USD seperti dikutip dari CNN, Rabu (10/2):

Turis Amerika semringah

Melemahnya mata uang berbagai negara terhadap USD berdampak baik pada turis Negeri Paman Sam. Liburan mereka di luar AS akan semakin murah, dan mereka mencari negara yang mata uangnya keok terhadap USD.

Kebanyakan turis AS berlibur ke Afrika Selatan dan Indonesia. Per November 2015, lebih dari 66 juta orang Amerika melakukan perjalanan atau libur keluar negeri. Angka ini naik 8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Peritel untung besar

Toko ritel seperti Walmart, Target, peritel fashion Gap dan lainnya mengambil untung dari kuatnya nilai tukar USD terhadap mata uang negara lain. Mereka untung karena banyak produk yang mereka impor menjadi jauh lebih murah.

Namun, peritel seperti Walmart memiliki toko di beberapa negara, di mana keuntungan mereka sedikit tergerus jika dikonversi ke USD. Tapi secara keseluruhan, Walmart tetap untung karena impor mereka jadi jauh lebih murah

Perusahaan multinasional AS rugi

Perusahaan multinasional asal AS menelan kerugian karena kuatnya nilai tukar USD terhadap mata uang beberapa negara. Perusahaan seperti Apple, IBM dan Nike rugi karena harga produk mereka menjadi lebih mahal di pembeli asing atau negara lain.

Apple bahkan memperkirakan penjualan kuartalan akan turun untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir.

Kuatnya nilai tukar USD juga memukul industri manufaktur AS, dan telah melambat dalam beberapa bulan terakhir. Banyak industri akhirnya mengurangi produksi dan memecat para pekerja.

Meksiko, Korea Selatan dan Taiwan raup untung

Beberapa negara meraup untung dari kuatnya nilai tukar USD. Karakteristik negara yang untung adalah mereka yang mengekspor produk manufaktur. Karakteristik lainnya adalah negara tersebut tidak memiliki utang asing yang banyak serta kondisi politik negara yang stabil.

Salah satu contohnya adalah Meksiko. Negara ini tetap kuat dan bertahan meski nilai tukar Peso Meksiko terus melemah terhadap USD.

"Meksiko mungkin salah satu negara terbaik yang mendapatkan keuntungan dari pelemahan ini," kata ekonom Capital Economics, Edward Glossop.

Sektor manufaktur di Meksiko sangat kuat dibanding negara berkembang lainnya. Harga produk mereka juga dijual dalam mata uang Peso, jadi jika PEso melemah produk mereka tetap jauh lebih menarik bagi pembeli asing.

Negara lain yang secara luas sama seperti Meksiko adalah Taiwan, Korea Selatan dan Vietnam.

Turki dan Rusia menangis kerugian

Kepemilikan utang luar negeri akan menjadi masalah besar jika mata uang negara tersebut melemah. Salah satu contohnya adalah Turki, sektor manufaktur mereka cukup besar, namun mereka memiliki utang luar negeri yang sangat besar.

Beban utang luar negeri Turki setara hampir setengah ukuran ekonomi negara tersebut. Sebagai perbandingan, utang luar negeri Meksiko saja hanya 22 persen dari PDB mereka, menurut PwC.

Jika mata uang Turki melemah, pembayaran utang luar negeri akan semakin sulit. Negara ini juga dibayangi risiko default atau gagal bayar utang.

Hal serupa juga menimpa Rusia. Utang luar negeri Rusia cukup besar dan mereka cukup menderita karena pelemahan mata uang. Meski pelemahan mata uang memberi untung pada eksportir, ada baiknya Rusia fokus pada penyelamatan ekonomi dalam negeri mereka.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya