Menengok kacaunya kondisi Yunani setelah bangkrut
Merdeka.com - Yunani kini resmi menjadi negara bangkrut karena tidak punya uang untuk membayar utang sebesar USD 1,7 miliar atau setara Rp 22,7 triliun ke International Monetary Fund (IMF) yang jatuh tempo pada 30 Juni 2015 lalu.
Yunani menjadi negara maju pertama yang gagal bayar utang ke IMF, sebuah organisasi dari 188 negara yang mencoba untuk menjaga kestabilan ekonomi dunia. Akses Yunani ke IMF akan diputus hingga negara tersebut bisa melunasi utang-utangnya.
Sebenarnya Yunani bisa melunasi utangnya menggunakan dana bantuan yang diberikan tiga serangkai Uni Eropa, ECB dan IMF sekitar Rp 108 triliun. Namun, Yunani menolak syarat utang yang diajukan IMF, salah satunya pengurangan anggaran untuk gaji dan pensiun PNS dan menaikkan pajak di Yunani.
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras mengeluarkan kebijakan untuk melakukan referendum atau voting suara rakyat terhadap tawaran baru dari Eropa dan IMF pada hari Minggu ini.
Namun demikian, kondisi Yunani semakin kacau setelah menyandang status bangkrut. Masyarakat mulai panik dan kekurangan uang. Bahkan banyak pensiunan menangis karena takut uang mereka tidak bisa diambil lagi karena perbankan masih saja tutup.
Merdeka.com mencoba merangkum beberapa kekacauan yang terjadi di Yunani setelah bangkrut. Berikut ulasannya:
Bank kehabisan uang
Pemerintah Yunani telah menutup operasional perbankan mulai Senin (29/6) lalu. Pengambilan uang hanya boleh di ATM dengan jumlah dibatasi yaitu hanya USD 67 per hari kecuali untuk turis. Pemerintah kini menunggu keputusan referendum atau voting suara rakyat apakah Yunani harus menerima bantuan Eropa atau tidak. Voting rencananya akan digelar 5 Juli nanti.
Hal ini menyebabkan antrean gila hampir di semua ATM di Athena.
Dikutip dari Business Insider, perbankan Yunani saat ini dikabarkan kehabisan uang walau pemerintahnya telah mengeluarkan kebijakan kontrol modal dengan membatasi pengambilan uang.
Turis asing dipalak
Perbankan Yunani hingga kini masih belum beroperasi. Pengambilan uang hanya boleh lewat ATM, dan aturan ini juga berlaku untuk turis asing di sana. Namun demikian, pengambilan uang untuk turis tidak dibatasi nominalnya.
Namun demikian, menurut Business Inseder, turis asing di Yunani 'dipalak' dengan mengenakan tarif tinggi saat mengambil uang di ATM. Masyarakat Yunani sendiri dibatasi dalam ketika mengambil uang di ATM yaitu hanya USD 67 per hari.
Masyarakat panik dan pensiunan menangis
Situasi Yunani sangat tidak kondusif. Penduduk setempat panik dan takut perbankan Yunani tidak akan lagi beroperasi dalam waktu dekat. Masyarakat takut uangnya tidak bisa diambil lagi.
Laporan terakhir yang dikutip dari Business Insider menyebut, beberapa bank di Yunani benar-benar kehabisan modal. Banyak nasabah yang tidak bisa mengambil di ATM karena uang sudah habis. Bahkan banyak pensiunan yang menangis di ruang terbuka Yunani.
Bank terancam tutup lebih lama
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras menyebut penutupan bank ini akan berakhir pada Jumat (3/7) atau setelah referendum atau voting suara yang akan digelar 5 Juli 2015 nanti. Voting suara menjadi penentu nasib Yunani apakah akan menerima bantuan dari Eropa atau tidak.
Dilansir dari CNBC, Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis mengatakan bahwa perbankan di Yunani akan kembali buka pada Selasa depan. Namun, banyak yang pesimis dengan kata-kata menteri ini.
Namun demikian, mantan anggota dewan eksekutif bank sentral Eropa, Lorenzo Bini Smaghi mengatakan jika voting suara mengatakan tidak untuk bantuan Eropa maka dipastikan bank di Yunani masih akan terus tutup.
"Dengan kata tidak, Yunani tidak punya program sama sekali kecuali pemerintah Eropa tiba-tiba memutuskan untuk mengubah posisi. Bank sentral Eropa tidak bisa meminjamkan kepada bank Yunani selama tidak ada program, sehingga bank tidak memiliki uang tambahan melayani nasabah," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria Ini Menangis Usai Dapati Uang Tabungannya Dimakan Rayap, Begini Penampakannya
Kejadian tersebut mencuri perhatian. Banyak warganet yang mengatakan jika uang tersebut masih bisa ditukar ke bank.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaSegini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka
Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaRibuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal
Setiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.
Baca SelengkapnyaGanjar Janji Hapus Utang di Bank, Petani di Blora Doakan jadi Presiden: Kersane Utang Kulo Dilunasi
Mendengar kabar terkait penghapusan program kredit macet bagi petani, sontak ratusan petani bersorak gembira mendengar program Ganjar itu.
Baca Selengkapnya