Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelaah Komitmen Jokowi dan Prabowo Menasionalisasi Sumber Daya Alam

Menelaah Komitmen Jokowi dan Prabowo Menasionalisasi Sumber Daya Alam Debat pasangan Capres. ©2019 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Pemerintah beberapa tahun ke belakang tengah gencar melakukan nasionalisasi sumber daya alam atau pengalihan aset asing untuk dimiliki negara. Sumber daya alam yang berhasil diambil alih dari pihak asing diantaranya adalah Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) Mahakam di Kalimantan Timur. Sebelumnya, Blok Mahakam dikelola oleh perusahaan migas asal Prancis PT Total Indonesia E&P bersama perusahaan migas asal Jepang Inpex Coorporation.

Pemindahan aset dari tangan asing juga terjadi pada perusahaan tambang asal Amerika Serikat PT Newmont Nusa Tenggara. Perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan ‎tembaga di wiayah Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut diambil alih oleh perusahaan energi nasional Medco Energi, setelah itu kemudian Newmont Nusa Tenggara diubah namanya menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Memang nasionalisasi sumber daya alam tidak masuk dalam visi misi kedua pasangan capres dan cawapres. Lalu bagaimana komitmen dua calon presiden terhadap investasi asing di Indonesia, khususnya di bidang sumber daya alam ke depannya?

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arif Budimanta, menilai arahan Jokowi sudah jelas bahwa badan usaha milik negara (BUMN) yakni Pertamina diminta terus mengambil alih blok migas yang sudah habis masa kontrak.

Menurutnya, Indonesia sudah memiliki teknologi dan pengetahuan untuk mengelola mandiri sumber daya alamnya. Langkah ini diharapkan mewujudkan kedaulatan energi nasional.

"Kita harapkan ke depan bukan hanya Badan Usaha Milik Negara, tapi perusahaan-perusahaan swasta nasional kita yang memiliki kemampuan mengelola blok-blok migas di dalam negeri pasti memiliki kemampuan," ujarnya.

Ke depan, tak hanya blok di dalam negeri, diharapkan perusahaan nasional negara dan swasta bisa menggarap blok asing. "Karena kita sudah memiliki pengetahuan," ucapnya.

Sementara, Anggota Tim Penelitian dan Pengembangan Prabowo-Sandi, Haryyadin Mahardika, menilai pihaknya juga berkomitmen untuk mengambil alih seluruh blok yang telah habis masa kontrak.

Lihat Prabowo Subianto di Liputan6.com

"Bagi Prabowo-Sandiaga yang dilakukan adalah penegakan hukum di sana. Karena begitu hukum ditegakkan, aturan ditaati, perjanjian kalau memang sudah saatnya milik Indonesia ya diambil alih oleh Indonesia. Kita akan nasionalisasi dan sebagainya. Kenapa? Karena dengan mengembalikan kemudian mengolah sendiri dan sebagainya itu sudah cukup kemudian mengembalikan kedaulatan tambang kita," jelasnya.

Prabowo-Sandiaga, lanjutnya, berkomitmen agar seluruh sumber daya alam bisa diolah secara mandiri di dalam negeri. Harapannya kepemilikan bisa memberi nilai tambah pada perekonomian.

"Jadi tidak perlu kita sampai harus beli sahamnya. Karena apa? Karena sebenarnya itu adalah cara bagi pemerintah saat ini untuk bisa mendapat bagian," tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam langkah nasionalisasi. Dia khawatir, tanpa perhitungan matang, Indonesia akan seperti Venezuela.

"Jangan membawa negeri ini seperti Venezuela, Venezuela itu ingin semuanya nasionalisasi, ingin divestasi," ujarnya.

Wapres JK mengatakan hal tersebut dengan mengacu pada proses divestasi PT Freeport Indonesia. "Tidak usah dulu terlalu cepat mengambil dulu yang ada, itu yang terjadi di Venezuela. Makanya dia bangkrut luar biasa karena ingin semua dinaturalisasikan. Makanya terjadi yang seperti itu, ketidakmampuan," ucapnya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan untuk menggenjot perekonomian nasional tentu membutuhkan investasi dari luar negeri. "Banyak pengalaman negara-negara lain yang menimbulkan masalah di kemudian hari karena terburu-buru mengambil kebijakan nasionalisasi yang di kemudian hari bisa membuat orang tidak percaya pada satu negara. Kalau kita kehilangan trust, maka akan sulit sekali untuk menarik investment," tandasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain

Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain

Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini

Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini

Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya