Mendag tak khawatir 2 tahun ke depan impor nasional bakal tinggi
Merdeka.com - Pemerintah menyadari kebijakan menggenjot penggunaan industri teknologi tinggi menyebabkan pesatnya impor barang modal dan bahan baku penolong. Namun, fenomena ini diyakini hanya sementara.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencontohkan salah satu industri teknologi tinggi itu ialah pabrik pemurnian atau smelter. Produk dari smelter dinilai akan membantu memperbaiki defisit neraca perdagangan Indonesia.
"Ini permasalahan jangka pendek. Dalam dua tahun ke depan akan tumbuh smelter-smelter nikel, bauksit untuk alumina dengan struktur eksport yang mulai berbeda dan bernilai tambah," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/10).
Kebijakan UU Minerba ini, lanjutnya, juga akan meningkatkan kinerja investasi dalam negeri. Tujuan akhirnya tentu bertumbuhnya industri nasional.
"Di sisi lain kita melihat juga tingginya impor barang modal dan barang penolong menunjukkan bahwa investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjamin pengusaha-pengusaha tersebut. Saya melihat ini mungkin siklus 7 tahunan yang harus kita hadapi," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaTHR harus dibayarkan secara utuh atau penuh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaNegara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnya