Mendag: Industri Jamu Berpeluang Buka Pasar di India dan Pakistan
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong pengusaha jamu dalam negeri untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas agar dapat menjadi produk ekspor. Mendag Zulkifli menilai, masyarakat global saat ini cenderung mengonsumsi makanan atau minuman herbal.
"Saat ini momentum penting bagi produk herbal Indonesia memperkuat penetrasi ke pasar global, karena produk herbal kini tengah menjadi trend dan diminati masyarakat internasional," ujar Zulkifli saat meninjau pabrik produksi jamu Sabdo Palon di Desa Gatakrejo, Sukoharjo, dikutip Sabtu (19/11).
Zulkifli menuturkan, peluang untuk ekspansi produk jamu tidak hanya dibebankan kepada pelaku usaha jamu. Para perwakilan perdagangan Indonesia yang berada di luar negeri juga berkomitmen untuk mencarikan pasar agar produk jamu Indonesia semakin diminati.
"Dibutuhkan kolaborasi semua pihak. Kami berkomitmen untuk terus membuka pasar baru dengan melaksanakan misi dagang," ucapnya.
Saat ini, Indonesia menyasar pasar Asia Selatan, Asia Tengah, dan Timur Tengah, misalnya seperti negara India, Bangladesh, dan Pakistan sebagai pangsa pasar jamu Indonesia.
Dia berharap, jika banyak produk dalam negeri menembus pasar global dan rutin melakukan ekspor, maka akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatkan penyerapan, tenaga kerja, pendapatan pajak, dan devisa negara.
Perusahaan Jamu
Sementara itu, perusahaan jamu Sabdo Palon telah berdiri sejak 1976 di desa Gatakrejo, Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada tahap awal, Sabdo Palon hanya menjadi pemasok bahan jamu kecil-kecilan ke perajin jamu yang sudah banyak berdiri di wilayah Ngunter.
Perusahaan terus berkembang dengan memanfaatkan inovasi teknologi, serta banyak memperkerjakan warga Sukoharjo dan sekitarnya yang memiliki 196 karyawan. Kini, permintaan produk sudah menjangkau seluruh Indonesia, bahkan terdapat kulakan dari pasar Nguter yang dibawa ke Malaysia.
Kapasitas produksi per bulan rata-rata 5 ton serbuk dengan berbagai kemasan. Produk jamu Sabdo Palon pun telah memiliki lebih dari 100 jenis produk mulai dari racikan, pil, sirop, hingga jamu bubuk siap seduh.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana
Jokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Filipina Pakai Alutsista Buatan Indonesia
Jokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura
Tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar
Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca Selengkapnya