Menanti Indonesia Kembangkan Vaksin Virus Corona
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong BUMN farmasi, yakni Bio Farma untuk mengembangkan vaksin virus corona dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus tersebut.
"Yang pasti BUMN farmasi yakni Bio Farma akan (didorong) untuk siap membuat vaksin dan kalau sudah ada akan mereka coba," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dikutip Antara.
Nantinya, Bio Farma akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset kesehatan dan vaksin, baik tingkat nasional maupun internasional. Seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandriyo mengatakan bahwa memang sudah pernah ada pembicaraan dengan PT Bio Farma berkenaan dengan pengembangan vaksin corona. Namun hingga saat ini belum banyak perkembangan.
"Saat ini belum banyak perkembangan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, tengah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Purwanto terkait kemungkinan untuk meneliti sampel virus corona untuk membuat vaksinnya.
"Selama ini belum ada kasus di Indonesia, jadi kami tidak bisa mendapatkan sampelnya. Sekarang sudah ada, dan sekarang saya lagi berkoordinasi dengan bapak Menteri (Kesehatan) agar kami mungkin akan diberi kesempatan untuk meneliti sampel tersebut," kata Honesti.
Butuh Waktu Lama
Seluruh dunia tengah menantikan vaksin virus corona baru atau yang dikenal sebagai 2019-nCOV dalam waktu enam bulan ke depan. Saat ini, Universitas Queensland (UQ) Australia mengembangkan vaksin menggunakan teknologi baru.
Bekerja sama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), Wakil Rektor dan Presiden UQ, Peter Høj AC, menyampaikan, wabah virus corona Wuhan merupakan tantangan yang signifikan bagi masyarakat internasional.
"Ada banyak yang masih belum diketahui mengenai seberapa mudah virus corona dapat ditularkan antar manusia. Bersama CEPI, Universitas Queensland menggunakan teknologi (pembuatan) vaksin untuk menangani tantangan kesehatan global ini," tutur Peter melalui keterangan resmi di laman The University of Queensland Australia.
Head of University's School of Chemistry and Molecular Biosciences, Paul Young menambahkan, Universitas Queensland punya teknologi baru untuk membuat vaksin baru secara cepat berdasarkan pengetahuan informasi urutan genetik virus.
"Kami berharap mengembangkan vaksin virus corona selama enam bulan ke depan, sehingga dapat digunakan untuk membantu mengatasi wabah ini," lanjutnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir Resmi Bubarkan 7 Perusahaan BUMN, Begini Nasib Karyawannya
Pembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya
Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaTelkom Dinobatkan Sebagai BUMN Terbaik dalam Penanganan Krisis dan Pengelolaan Media
BCOMSS 2024 merupakan ajang kompetisi tahunan antar BUMN di bidang komunikasi korporatdan program keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Sentil 6 Perusahaan BUMN Kurang Informatif, Ada Inalum Hingga Asabri
Sebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Pangkas 7 Perusahaan BUMN Karya Jadi 3 Saja, Begini Pembagian Tugasnya
Erick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Ungkap Keberhasilan Program Transformasi BUMN di Masa kepemimpinannya
Saat ini, jumlah direksi perempuan di perusahaan BUMN hampir mencapai 21 persen.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Puji Kolaborasi Jokowi dan Prabowo saat Indonesia Terpecah dalam Politik
Sebagai Menteri BUMN, Erick juga turut merasakan bagaimana saat itu keduanya sama-sama berjuang dalam menangani pandemi COVID-19.
Baca Selengkapnya