Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanti aksi Nam Air unjuk gigi di langit Indonesia

Menanti aksi Nam Air unjuk gigi di langit Indonesia Nam Air launching. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Bisnis sektor penerbangan di Indonesia seolah tak terganggu dengan turbulensi terhadap sistem perekonomian nasional yang terjadi akhir-akhir ini. Cerahnya bisnis kedirgantaraan nasional sudah diprediksi sebelumnya oleh International Air Transport Association atau IATA.

Lembaga ini memprediksi Indonesia akan menjadi pasar terbesar kesembilan di dunia untuk penerbangan domestik pada 2014 nanti. Selain itu, Indonesia juga diprediksi menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat keenam di dunia untuk penerbangan internasional.

Tidak terbantahkan bahwa besarnya ceruk bisnis penerbangan dalam negeri tidak lepas dari kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau yang dipisahkan oleh lautan. Otomatis, pesawat terbang menjadi salah satu alat transportasi utama untuk pergerakan manusia dari satu pulau ke pulau lain.

Kementerian Perhubungan juga mengatakan pasar penerbangan nasional masih terus tumbuh sekitar 15-20 persen per tahun, seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang masih cukup positif.

Menggeliatnya pasar penerbangan nasional pada akhirnya turut membidani beberapa maskapai penerbangan baru yang bakal menghiasi langit Indonesia. Pada tahun ini saja sudah ada 2 maskapai baru yang bergerak dalam penerbangan pelayanan penuh dan eksekutif, terbang di langit Indonesia.

Salah satunya adalah Batik Air. Maskapai ini adalah milik PT Lion Mentari Airlines. Batik Air sudah resmi terbang perdana pada mei 2013. Maskapai kedua yang sebentar lagi bakal ikut meramaikan penerbangan Indonesia adalah Nam Air. Nam Air adalah anak usaha maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang akan bergerak dalam bisnis penerbangan layanan medium.

Kemarin, Nam Air resmi memperkenalkan diri ke publik. Di bawah bendera Sriwijaya Air, maskapai ini bakal fokus untuk menggarap pasar penerbangan perintis atau antar kabupaten/kota. Dengan tampilan yang tidak jauh berbeda dengan Sriwijaya Air, Nam Air siap menantang maskapai lain yang menggarap pasar yang sama semisal Merpati Airlines maupun Garuda Indonesia.

"Nam Air diproyeksikan untuk penerbangan ke wilayah lebih dalam, seperti tingkat kabupaten dan Kotamadya di wilayah Indonesia," kata Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/9).

Untuk tahap awal, Nam Air akan menggunakan armada pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 penumpang. Yang terdiri atas dua kelas yakni eksekutif dan ekonomi. Untuk selanjutnya, Nam Air bakal menggunakan 100 pesawat R-80 yang merupakan pesawat buatan Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie.

Chandra mengaku sudah lama berkomitmen untuk menggunakan pesawat karya Habibie tersebut. Namun, pesawat tersebut hingga saat ini masih dalam tahap pra desain. Dia mengklaim, dengan menggunakan pesawat buatan anak bangsa, Nam Air bangga dengan produk dalam negeri.

Terlebih, kata dia, dari segi keselamatan, pesawat buatan anak bangsa juga cukup terjamin dan tidak perlu diragukan. "Mudah-mudahan 2018 sudah bisa didatangkan dan dipakai," ucapnya.

Selain akan menggunakan pesawat buatan Habibie, Nam Air juga telah menyiapkan armada lain yang diyakini bisa memperkuat barisan pesawat yang digunakan untuk menjelajah nusantara. Sebelum menggunakan pesawat buatan Habibie, Nam Air terlebih dahulu menggunakan pesawat jenis ATR dan Bombardier. Proposal pemesanan pesawat-pesawat tersebut akan segera disampaikan kepada dua perusahaan yang memproduksi pesawat jenis itu.

Untuk penerbangan perdana, Nam Air telah menyiapkan dua unit pesawat yang akan beroperasi untuk rute-rute pendek. Rute jarak jauh yang bakal dijelajahi Nam Air antara lain Jakarta-Sorong (pp), Jakarta-Kupang (pp), Jakarta-Pangkal Pinang (pp), Jakarta-Pontianak (pp), Surabaya-Luwuk (pp), Surabaya-Pangkalanbun (pp).

Sementara rute jarak pendek meliputi Surabaya-Biak (pp), Surabaya-Denpasar (pp), Denpasar-Waingapu (pp), Denpasar-Maumere (pp), Denpasar-Kupang (pp).

Kapan maskapai ini mulai menjelajah langit Indonesia? Rencana awal, Nam Air mulai take off pada 1 Oktober 2013, bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila. Namun ternyata maskapai anak usaha Sriwijaya Air tersebut belum mempunyai AOC (Air Operator Certificate). Padahal, izin ini mutlak dikantongi setiap maskapai penerbangan.

Padahal, manajemen maskapai sangat berambisi bisa mulai terbang sesuai jadwal. "Kita masih tahap berjalan mengerjakan itu. Saya ingin mengejar mimpi saya 1 Oktober, hari kesaktian Pancasila kita go," kata Chandra.

Pihaknya hanya bisa berharap keinginannya untuk menerbangkan Nam Air bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila bisa terwujud. Saat ini Nam Air baru mengantongi izin SIAU (Surat Izin Usaha Angkutan Udara) Niaga berjadwal dengan nomor SIUAU/NB - 031 tanggal 2 Agustus 2013.

Menarik untuk menantikan aksi Nam Air berhadapan dengan maskapai penguasa langit Indonesia semacam Lion Air, Garuda Indonesia, Air Asia, Merpati Airlines.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia

9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia

Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!

Baca Selengkapnya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Intip Proses Uji Coba Senjata Sebelum Digunakan Prajurit TNI, Direndam Pakai Air

Intip Proses Uji Coba Senjata Sebelum Digunakan Prajurit TNI, Direndam Pakai Air

Untuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah

Tiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah

Penilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional

Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional

Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.

Baca Selengkapnya
Tragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007, Begini Sejarah dan Kronologinya

Tragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007, Begini Sejarah dan Kronologinya

Pesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.

Baca Selengkapnya
Banyak Gunung Erupsi Ancam Ganggu Lalu Lintas Penerbangan Saat Nataru, Ini Langkah Airnav

Banyak Gunung Erupsi Ancam Ganggu Lalu Lintas Penerbangan Saat Nataru, Ini Langkah Airnav

AirNav secara aktif menerbitkan ASHTAM untuk menjaga keselamatan penerbangan.

Baca Selengkapnya
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya