Merdeka.com - Pemerintah menargetkan sebanyak 47 daerah perbatasan teraliri listrik pada 17 Agustus mendatang. Untuk itu, pemerintah menganggarkan Rp 1,1 triliun untuk membangun 144 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas hingga 500 kilowatt.

"Kami kejar Agustus 2015, satu-satunya cara cepat bangun PLTD," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman saat diskusi mingguan dihelat merdeka.com, Radio Republik Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Institut Komunikasi Nasional (IKN), dan PT Sewatama bertajuk "Energi Kita: Menagih Janji Terang di Perbatasan", di Jakarta, Minggu (10/5).

Menurut Jarman, pembangunan PLTD lebih cepat ketimbang pembangkit listrik lainnya. Selain itu, pengoperasian PLTD tidak terlalu berat dan hanya membutuhkan solar.

"PLTD untuk menjaga saja. Sambil menunggu pembangunan pembangkit listrik lain. Masyarakat tidak bisa menunggu sampai selesai," kata dia.

Kendati demikian, diakui Jarman, pihaknya tak akan selamanya mengandalkan PLTD untuk mengalirkan listrik ke seluruh Tanah Air. Salah satu alternatif sedang diusahakan adalah pembangkit listrik energi baru dan terbarukan.

"Kami perlu waspadai, membangun PLTD memang cepat tinggal angkut pasang pondasi, tapi untuk mengoperasikannya pakai solar, perlu diantar untuk daerah remote. Jadi masalah, karena terpencil, kami tidak boleh pakai PLTD saja," pungkas dia.