Melirik untung rugi investasi Erick Thohir di Inter Milan
Merdeka.com - Klub sepak bola asal Italia Internazionale Milano atau yang akrab dipanggil Inter Milan resmi berganti kepemilikan. Presiden klub sebelumnya, Massimo Morrati, yang telah memegang panji kepemimpinan semenjak 1995, harus rela melepas kepemilikan saham mayoritasnya demi keberlangsungan klub di masa mendatang.
Krisis ekonomi yang melanda Eropa memang membuat sejumlah klub benua biru terdampak krisis keuangan. Beberapa masalah antara lain pelemahan nilai mata uang membuat jumlah utang klub membengkak hingga menurunnya pemasukan dari pendukung klub karena masyarakat melakukan penghematan.
Inilah yang menjadi alasan klub sepak bola Eropa membutuhkan suntikan dana segar. Salah satunya ialah dari penjualan saham. Itulah yang sedang dilakukan oleh Inter Milan saat ini.
Penjualan klub Inter Milan ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Kenapa? Sebab, pemilik saham mayoritas klub yang baru adalah trio anak bangsa Indonesia. Ya, Erick Thohir bersama dua koleganya Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo pada 15 Oktober lalu menjadi pemilik baru klub yang menjuarai 18 kali Liga Italia ini.
Direktur Utama Ciptadana Securities, Ferry Budiman Tanja, menilai pembelian saham klub ini oleh Erick adalah langkah tepat. Dengan prestasi klub yang cemerlang maka dipercaya keputusan bisnis ini akan datangkan untung besar.
"Bagus itu, Inter kan tim besar. Prestasi juga bagus," ujarnya.
Pendukung fanatik Inter Milan, lanjutnya, juga sangat besar di seluruh dunia. Ini merupakan pasar yang sangat menggiurkan dalam upaya meraup keuntungan.
"Ada fanatisme dari pendukung atau penggemar ini membuat jualan souvenir atau lainnya bakal didukung sama pendukungnya," tuturnya.
Masyarakat Indonesia, menurutnya, harus berterima kasih pada Erick Thohir dan kawan-kawannya karena dengan kepemilikan klub ini dapat menjadi langkah alih ilmu khususnya pada bidang sepak bola untuk anak bangsa.
Namun, catatan juga diberikan oleh Ferry. Erick menurutnya harus berhati-hati dengan dunia bisnis Italia yang dipenuhi oleh mafia. Mafia pada sepak bola Italia sudah terlihat sejak terungkapnya skandal calciopoli atau pengaturan skor pada 2006 yang melibatkan klub rival Inter di Serie A seperti Juventus, AC Milan, Fiorentina, Lazio dan lain sebagainya.
Erick memiliki tugas menjaga nama baik Inter agar tidak seperti para rivalnya itu. Ini juga agar investasi yang dilakukannya tidak merugi. "Resiko ke investasi bola di Italia adalah karena di sana identik dengan praktik mafia," tegasnya.
Langkah Erick cs juga dinilai cukup berani dari sisi investasi. Sebab, idealnya, lokasi investasi aman untuk industri sepak bola di Eropa adalah Liga Inggris.
"Di Inggris industri sepak bolanya bagus dan tidak ada image mafia-mafia itu," ucapnya.
Seperti diketahui, Erick, Rosan dan Handy membeli 70 persen kepemilikan saham Inter dari tangan Morrati. Menurut Forbes, dana yang harus dirogoh ketiga orang itu ditaksir sekitar 250 juta euro atau setara Rp 3,8 triliun (1 euro = Rp 15.479).
Komposisi saham Inter saat ini adalah Erick memiliki 35 persen saham, Massimo Morrati, memegang 30 persen dan sisanya akan dibagi pada Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini
Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Indonesia Bisa Geser Posisi Malaysia dari Puncak Peringkat SGIE
SGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaMasih Negosiasi Harga, Erick Thohir Tak Mau Divestasi Saham Vale Diburu-Buru
Pemerintah masih memproses divestasi saham PT Vale Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lagi, Erick Thohir akan Laporkan Dua Dapen BUMN ke Kejagung karena Terlibat Korupsi
Erick Thohir menyebut, pelaporan dua Dapen ke Kejagung tersebut terkait dengan persoalan korupsi.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Posisi Indonesia Naik ke Peringkat 3 di SGIE
Posisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Tanggapi SGIE di Debat Cawapres: Kita Butuh Pemimpin Mengerti Ekonomi Syariah
Secara khusus apresiasi diberikan pada Gibran Rakabuming Raka yang telah mengungkap ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Baca Selengkapnya