Medco targetkan produksi 120.000 boepd di 2015
Merdeka.com - Direktur Utama PT Medco Energy Lukman Mahfud menargetkan produksi minyak dan gas pada tahun 2015 sebanyak 120.000 barel setara minyak per hari (barel of oil equivalent per day/boepd). Saat ini produksinya masih sebesar 80.000 boepd.
"Tahun 2015 produksi Medco bisa 120.000 boepd. Sekarang ini masih 60.000 boepd dari Iran dan 20.000 boepd dari Indonesia, jadi 80.000 boepd," ujarnya di Hotel Atlet Century, Jakarta Rabu (4/4).
Dengan target produksi tersebut, Medco berencana mengandalkan produksi dari proyek utama seperti Semenggaris, Senoro, Blok A dan Libya yang dapat menghasilkan hampir 90.000 boepd.
"Tidak termasuk yang di Oman, kan itu 20.000 boepd jadi totalnya 110.000 boepd akan tetapi kita ingin di tahun itu jadi akuisisi Bawean sehingga kita bisa 110-120 ribu boepd," tegasnya.
Untuk masalah akuisisi, lanjut Lukman, Medco akan memilih aset-aset yang komersial dan mempunyai cadangan yang cukup dalam jangka panjang.
"Jadi kita melihat akuisisi di dalam dan luar negeri. Investasinya tergantung kebutuhan, kalau misalnya banyak yang minat nanti penyandang dana yang akan keluarkan dananya," pungkasnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui inisiasi ini, Medco E&P dapat mengurangi emisi GRK sekitar 36.000 ton CO2e per tahun.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaAsalkan dirinya terpilih menjadi presiden periode 2045-2029, Prabowo berjanji akan membawa Indonesia swasembada energi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaProduksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaKomoditas impor dari Israel antara lain, mesin peralatan mekanis dan bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca Selengkapnya