Mau jadi negara ekonomi maju, Indonesia perlu tiru China
Merdeka.com - Indonesia kembali memperoleh ramalan bagus soal masa depan ekonominya. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam rilis terbaru menyatakan negara ini bisa lepas dari jeratan negara berkembang (middle income trap) pada 2042. Artinya, di masa-masa itu, pendapatan per kapita penduduk sudah mencapai tahap maju, menyamai kondisi Korea Selatan saat ini.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tidak mau terlena dengan prediksi lembaga tersebut. Dia lebih suka pemerintah fokus membangun rencana konkret agar lepas dari persoalan mendasar negara berkembang.
"Tidak penting pada tahun berapa, yang penting strateginya harus dipikirkan. Sebab, Lebih banyak negara yang gagal daripada berhasil," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/12).
Buat Bambang, keberhasilan Korsel melampaui middle income trap didukung oleh luas negara dan jumlah penduduk yang tidak besar. Maka, supaya adil, peluang Indonesia jadi negara maju harus dibandingkan dengan bangsa lain yang punya profil demografi serupa.
Dia menyatakan, kriteria ini mencakup Indonesia, China, Brasil, dan India. Untuk Negeri Sungai Gangga, wamenkeu yakin peluang menjadi negara maju lebih lama. Sedangkan yang paling memungkinkan menjadi negara maju pertama kali adalah Negeri Tirai Bambu. Maka, Indonesia dan Brasil berada di tengah-tengah, dengan peluang seimbang.
Bila Indonesia ingin mengejar capaian negara maju, paling memungkinkan adalah meniru langkah China yang tampaknya akan maju lebih dulu.
"China akan paling cepat. Indonesia sama Brasil sama, masih punya harapan (jadi negara maju). Selama, kita melihat dan meniru apa yang China lakukan," kata Bambang.
OECD mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014-2018 sekitar 6 persen per tahun. Lebih tinggi dibandingkan China dan Malaysia.
Namun, berdasarkan pendapatan per kapita penduduk, Malaysia akan jadi negara maju lebih dulu pada 2020. Thailand juga diprediksi lepas dari middle income trap pada 2031.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnya