Masyarakat Tahan Belanja, DPK Perbankan Tumbuh 8,53 Persen di Juli 2020
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh positif sebesar 8,53 persen pada bulan Juli 2020. Simpanan masyarakat ini naik dibandingkan pada bulan Juni 2020 yang hanya tumbuh 7,95 persen.
Meskipun angka ini masih di bawah capaian pada Mei 2020 sebesar 8,87 persen, namun OJK menilai, kembali meningkatnya DPK perbankan sebagai kabar gembira.
"DPK sampai Juli 2020 sebesar 8,53 persen ini menggembirakan," kata Staf Ahli OJK, Ryan Kiryanto dalam Live Streaming Keterangan Pers OJK bertajuk 'Stabilitas Sistem Keuangan dan Pengawasan Terintegrasi OJK' di akun YouTube Jasa Keuangan, Jakarta, Rabu (2/8).
Apapun realisasinya, pertumbuhan DPK ini bermakna sektor perbankan memiliki likuiditas yang cukup. Ryan menilai penambahan DPK ini terjadi karena sebagian besar masyarakat mengurangi aktivitas konsumsi.
Dana yang biasanya digunakan masyarakat untuk berkegiatan menjadi tidak terpakai seiring diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga hal ini berdampak perputaran uang yang terjadi di masyarakat.
"(Akibatnya) spending mengalami kendala," kata dia.
Modal Kredit
Dalam kondisi ini juga, DPK tidak digunakan perbankan sebagai modal kredit. Mengingat permintaan kredit sampai Juli 2020 hanya tumbuh 1,53 persen. Sehingga DPK di perbankan tidak dipakai dan justru bertambah.
"DPK kita tidak diotak-atik dan nambah terus," kata dia.
Saat ini para pelaku usaha menahan diri untuk menambah modal karena masih membaca situasi. Sebagian dari pelaku usaha juga sedang melakukan konsolidasi dan mengatur ulang bisnisnya. Akhirnya, mereka masih menunda permintaan kredit baru atau penambahan kredit.
"Dengan konsolidasi ini mereka mengerem permintaan dana dari perbankan atau lembaga penyalur kredit," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaJumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya