Maskapai Thailand jual pesawat dan pecat 1.401 pegawai

Merdeka.com - Maskapai penerbangan nasional Thailand, Thai Airways International berencana akan mengurangi 1.401 pegawai melalui pensiun sukarela pada tahun ini. Selain itu, maskapai ini juga akan menghentikan penerbangan ke Los Angeles dan Roma karena mengalami kerugian.

Kebijakan ini diambil pemerintah Thailand untuk melakukan restrukturisasi dan memajukan perusahaan. Thai Airways adalah salah satu perusahaan yang dikendalikan negara.

Presiden THAI, Charamporn Jotikasthira mengatakan, pihaknya berkeinginan untuk mengurangi biaya operasional dan kapasitas sebesar 20 persen. Ini adalah bagian dari rencana perusahaan 2 tahun ke depan yaitu dengan menjual pesawat dan mengurangi staf.

Penghentian penerbangan ke Los Angeles dan Roma akan mengurangi kapasitas Thai Airways sebesar 5 persen. "Ini normal bahwa kita harus memotong biaya dan menyesuaikan penerbangan sesuai perubahan situasi," ucap Charamporn seperti dikutip dari CNBC di Jakarta, Selasa (27/7).

Perusahaan saat ini menyiapkan dana sekitar USD 151,8 juta untuk staf yang mau pensiun dini.

Mulai 25 Oktober mendatang, Thai Airways tidak lagi melayani penerbangan dari Bangkok ke Los Angeles dan Roma. Rute ini sangat merugikan perusahaan mencapai 100 juta baht per tahun.

Penghentian penerbangan ini akan menutup operasi Thai Airways di Amerika Serikat. Perusahaan pernah menghentikan penerbangan ke New York pada 2008 silam karena tidak menguntungkan. Selain itu, Thai Airways juga akan mengurangi frekuensi penerbangan ke Kolkata dan India.

Charamporn berharap, operasi Thai Airways akan impas atau tidak lagi merugi pada akhir tahun ini. Dia mengakui kebijakan ini memukul banyak staf, namun ini harus dilakukan. Thai Airways masih memiliki 50 rute merugi atau mempunyai untung yang kecil.