Mari Elka gagal jadi Dirjen WTO?
Merdeka.com - Beredar kabar yang menyebutkan bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu gagal maju ke putaran ketiga pemilihan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kabarnya yang lolos dalam tahapan dua besar, adalah kandidat dari Brasil dan Meksiko.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi enggan mengkonfirmasi kebenaran rumor itu. Dia hanya menyatakan bahwa sikap resmi pemerintah kemungkinan besar mengikuti pengumuman resmi WTO sore nanti dari Kota Jenewa, Swiss.
"Nanti kita lihat, pengumuman resmi di Jenewa jam 3 hari ini waktu Jenewa, itu pengumuman resmi (hasil pemilihan putaran dua), daripada bicara gosip," kata Bayu di kantornya, Jumat (26/4).
Terlepas dari benar atau tidaknya kabar tersebut, jika Mari Elka benar-benar gagal melaju jadi salah satu pemimpin WTO, Bayu mengaku Kementerian Perdagangan hanya bisa pasrah menerima. Sebab empat calon lain pesaing Mari juga ekonom yang mumpuni.
"Saya kira itu, berlima kandidat itu jago-jago semua, kalau saya ngelihatnya. Nanti kita lihat lah, faktor (penentuan Dirjen) ini kan sangat dinamis," ungkapnya.
Jika memang ada faktor lain, semisal posisi itu sudah menjadi jatah wakil asal Amerika Latin atau ada persoalan lobi yang gagal, Bayu menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk menjelaskannya. Namun secara resmi, pemerintah sampai saat ini menegaskan Mari Elka tetap salah satu kandidat Dirjen WTO.
"Tentu pada waktunya, Pak Menteri memiliki insight soal hasil pemilihan," cetusnya.
Seperti diketahui, Direktur Jenderal WTO saat ini, Pascal Lamy akan habis masa kerjanya Agustus mendatang. Nama Mari Elka lantas muncul di bursa calon penggantinya, bersama sembilan tokoh lain dari pelbagai negara. Reputasi mantan menteri perdagangan ini menanjak ketika memperjuangkan proposal bantuan lunak bagi negara berkembang pada Putaran Doha.
Mari Elka lolos dalam putaran pertama seleksi calon Dirjen WTO. Selain Mari Elka, empat calon lain yang bertarung dalam putaran kedua adalah, Tim Groser dari Selandia Baru, Herminio Blanco asal Meksiko, Taeho Bark asal Korea Selatan, dan kandidat kuat Roberto Carvalho de Azevêdo dari Brasil.
Setelah mengerucut menjadi dua calon, maka panel WTO akan mengadakan uji kelaikan. Hasil final dirjen baru WTO diumumkan pada 31 Mei mendatang.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kisah wanita lulusan Amerika Serikat yang justru pilih kerja menjadi Lurah di Papua.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBahkan, beberapa di antaranya ada dipecat dari perusahaan tempat kerja hingga berakhir bunuh diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK menyebut akan mencabut moratorium perizinan terhadap entitas pinjol baru yang khusus bergerak di sektor produktif dan UMKM.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang didapat
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca Selengkapnya