Mal Ramai Jelang Lebaran Tak Banyak Bantu Roda Perekonomian
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu tengah viral pusat perbelanjaan yang ramai diserbu pembeli di saat dilaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pengamat ekonomi, Piter Abdulah, memperkirakan fenomena ini akan menciptakan sedikit kenaikan sumbangan konsumsi domestik pada perekonomian jelang Lebaran 2020.
"Kalau dilihat bagaimana masyarakat masih begitu semangat untuk merayakan Lebaran, pasar-pasar kembali ramai, saya perkirakan ada sedikit kenaikan pada hari-hari menjelang Lebaran," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (21/5).
Namun demikian, lanjut Piter, kenaikan ini jauh di bawah kondisi normal. Menurut pengamatannya, konsumsi masyarakat menjelang Lebaran kali ini hanya terbatas pada produk makanan dan sedikit sandang. Sehingga meskipun ada peningkatan, hanya akan terjadi sementara.
"Jadi kalau kita bandingkan triwulan ke triwulan, saya perkirakan masih akan melambat," tuturnya.
"Q to Q, atau triwulan 2 dibandingkan triwulan 1 pertumbuhan ekonomi akan berada dikisaran minus 1 sampai dengan minus 2 persen. Sementara secara YoY, triwulan 2 tahun ini dibandingkan triwulan 2 tahun 2019, akan mengalami kontraksi minus 3 sampai dengan 5 persen" sambungnya merinci.
Hal serupa juga diungkapkan oleh peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih akan mengalami penurunan.
Selain itu, daya beli masyarakat juga masih mengalami kemerosotan dan belum pulih akibat krisis imbas pandemi covid-19. "Lebaran ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami penurunan yang tajam. Sangat mungkin minus di kuartal kedua," jelas Bhima kepada Liputan6.com.
"Daya beli masyarakat merosot tajam karena PHK massal, pekerja dirumahkan tanpa digaji dan pembayaran THR tidak full," sambungnya.
Fakta Viralnya Foto dan Video Penumpukan Pengunjung Mal di Jember
Sejak Senin (18/05) kemarin, viral foto-foto dan video tentang penumpukan pengunjung di sebuah mal yang ada di Jember. Viralnya foto dan video itu juga sampai di-posting di beberapa akun instagram influenzer, seiring dengan maraknya tagar #IndonesiaTerserah.
Viralnya foto dan video itu kemudian ditanggapi dan diklarifikasi oleh jajaran Polres Jember. Menurut Kapolres Jember, AKBP Aris Supriyono, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (18/5) seiring dengan mulai diperbolehkannya mal untuk beroperasi kembali dengan pengaturan ketat.
"Kemarin itu kita juga kewalahan menghadapi lonjakan pengunjung. Penumpukan itu terjadi di pintu masuk karena ada pengecekan," jelas Aris saat dikonfirmasi, Selasa (19/5).
Sesuai protokol kesehatan yang berlaku, mal dan pusat perbelanjaan besar diperbolehkan beroperasi dengan beberapa syarat. Yakni pengunjung harus dicek suhunya dengan Thermo Gun; pengunjung wajib mengenakan masker sejak sebelum masuk; serta harus mencuci tangan dengan Hand Sanitizer.
"Penumpukan kemarin terjadi karena pengecekannya di pintu masuk. Karena itu, sudah kita kumpulkan semua pengelola mal dan toko-toko besar untuk mengubah prosedur pemeriksaan, guna menghindari terulangnya penumpukan atau kerumunan massa di satu titik," jelas mantan Kapolres Brebes ini.
Dalam prosedur yang baru, pemeriksaan suhu, masker dan hand sanitizer dilakukan sejak sebelum pintu masuk. Yakni dipecah di halaman serta area parkir mal atau pusat perbelanjaan. "Kita juga akan siagakan lagi anggota kita di sana. Tidak sekedar berpatroli. Meski juga tetap ada yang berpatroli," papar Aris.
Selain itu, pengaturan jaga jarak akan terus dipantau di dalam mal. "Harapan kami itu bisa mengurangi penumpukan sejak sebelum masuk mal. Juga akan ada pengurangan jumlah pengunjung jika dirasa mulai padat. Pengelola mal dan toko besar sudah sepakat semua itu," pungkas mantan Kasubdit Resmob Direskrimum Polda Metro Jaya ini.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Pasokan Beras Aman hingga Lebaran Idulfitri 2024
Pemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaPermintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDigelar saat Bulan Ramadan, Begini Keseruan Kegiatan Pasar Murah "Semar Mesem" di Sleman
Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah Pemudik Diprediksi Melonjak Jadi 193 Juta Orang, Ini Hal Penting Harus Disiapkan
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau 8 April 2024, dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca Selengkapnya