Majukan industri berbasis budaya, Indonesia bisa contek Malaysia
Merdeka.com - Hari ini, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kembali melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Mereka membahas program kabinet kerja. Para menteri meminta masukan pengusaha terkait perekonomian ke depan.
Salah satu pembahasan, kemajuan industri lokal berbasis budaya. Semisal jamu maupun kosmetik tradisional. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Berbasis Budaya Putri Kusumawardhani mendesak agar pemerintahan era Joko Widodo ini mendukung penuh pengembangan industri ini.
"Kami minta pandangan menteri untuk memajukan industri dalam negeri, menumbuhkan dan kembangkan investasi di dalam negeri. Juga untuk memperkuat investasi pengusaha dalam negeri," ujarnya di Kantor Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (31/10).
Pihaknya juga meminta adanya insentif besar bagi industri berbasis budaya agar mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri, mengingat Indonesia akan segera bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Seharusnya pemerintah bisa meniru strategi Malaysia memajukan produk lokalnya. "Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia yang memberikan insentif sebesar 30 persen untuk iklan bagi brand nasional sehingga bisa bersaing dalam memperkenalkan produknya," jelasnya.
Bila pemerintah memainkan perannya dengan maksimal, industri berbasis budaya bakal lebih maju. Lagi-lagi dia berkaca dari produk Malaysia yang mampu menguasai pasar dalam negerinya.
"Jadi bila nanti insentifnya dilepas. Itu saat produk-produk dalam negeri tersebut sudah dikenal luas dan mampu tumbuh di pasar internasional," terangnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaUntuk menerbitkan regulasi ini setidaknya membutuhkan waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaYuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca Selengkapnya