Merdeka.com - Ternyata, tidak hanya Paman Sam yang memiliki panganan bernama burger. Indonesia juga memiliki burger dengan cita rasa tersendiri.

Taufik Hidayat mencetuskan ide membuat burger dengan identitas Indonesia. "Ciri khas Indonesia (salah satunya) makanannya dibungkus daun pisang. (Burger dan daun pisang) ya sudah tabrakin saja," kata Pemilik Maio Green Burger Taufik Hidayat kepada merdeka.com, Jumat (26/10).

Mantan bankir ini merintis usaha kulinernya sejak tahun 2009. "Karena memang sukanya makan ya ke bisnis kuliner, pengennya sih makanan yang global, yang terkenal di luar dan di dalam negeri juga diterima. Cita-citanya supaya bisa menjajaki negara tetangga. Pengennya global tapi ada khas Indonesia nya," ungkap Taufik.

Dalam membangun bisnisnya tersebut, celaan tidak luput mewarnai usahanya merintis bisnis. "Awalnya diketawain disangka mau bikin timbel. Terus kenapa saya gak bikin rotinya warna hijau sekalian, akhirnya saya aplikasikan rotinya warna hijau dan dibungkus oleh daun pisang," jelasnya.

Tidak jera dengan ejekan, Taufik terus berupaya mematangkan bisnisnya. "Semua dibikin sendiri, saat saya cari formula yang pas, saya minta cobain orang-orang, saya tanya yang paling menonjol apa. Mereka bilang mayo-nya yang dominan," papar Taufik.

Dengan modal awal sekitar Rp 30 juta Taufik menghasilkan sekitar Rp 1 hingga Rp 2 juta per hari. Dia menyewa lapak di Jl. Buah Batu dengan ongkos sewa Rp 10 juta per tahun. "Harga makanan Rp 10.000 sampai Rp 22.000. Burger bisa 60 sampai 100 burger per hari. Biasanya ramai pas weekend, Idul Adha buka, lebaran Idul Fitri kita samakan dengan libur karyawan," tuturnya.

Pria yang memilih berhenti bekerja pada tahun 2010 ini terus melakukan inovasi produk agar tidak tergilas oleh persaingan. "Burger ada ayam dan sapi. Yang sapi ada yang pedas tapi bukan karena saus sambal, tapi karena patty nya itu kita olah pedas. Kita juga ada hot dog dengan sosis daging sapi. Minuman juga ada," katanya.

Taufik menuturkan, saat ini Maio Green Burger hanya ada di Jl. Buah Batu No. 205 depan STSI Bandung. Namun, Taufik sendiri sedang mencari lokasi lain yang pas untuk ekspansi bisnisnya.