Luhut Klaim 70 Persen Kebutuhan Obat Dalam Negeri Sudah Diproduksi Sendiri
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah memastikan 70 persen kebutuhan obat dalam negeri saat ini diproduksi sendiri. Seperti paracetamol, termasuk obat antigen untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kira-kira 70 persen kita sudah buat sendiri. misalnya Paracetamol obat dasar kita harus impor dari India," kata Luhut saat menjadi pembicara di Lembaga Pertahanan Nasional, Jakarta, Jumat (23/10).
Dia menuturkan sebelum virus corona mewabah, Indonesia mengimpor Paracetamol dari India. Namun saat India memberlakukan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) di awal pandemi, Indonesia kekurangan pasokan obat dasar seperti Paracetamol.
"Begitu India lockdown, kita mati (kekurangan obat),"seru Luhut.
Belajar dari pengalaman tersebut, akhirnya pemerintah memutuskan menjadikan kilang minyak Pertamina di Cilacap untuk memproduksi Paracetamol. "Sekarang kita sudah punya paracetamol di Cilacap itu petrochemical-nya Pertamina," kata dia.
Mantan Menko Polhukam ini mengatakan, saat ini pemerintah bisa menggunakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membuat pabrik obat di dalam negeri. Sehingga, terjadi perputaran ekonomi dengan dibangunnya pabrik obat tersebut.
Pembuatan pabrik obat ini juga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru dan menyerap tenaga kerja. "Supaya membuat perputaran ekonomi, supaya membuat tadi lapangan kerja," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaObat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya
Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca Selengkapnya2 Pemuda Ditangkap Usai Simpan 1.435 Butir Obat Keras Jenis Triheksifenidil, Ngaku untuk Konsumsi Pribadi
Kedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya