LPS kaji pembelian Bank Mutiara dengan obligasi
Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengaku sedang melakukan kajian terkait kemungkinan pembelian Bank Mutiara dilakukan selain dengan cara tunai. Salah satunya adalah dengan obligasi rekap.
"Itu (pembelian menggunakan rekap bond) merupakan opsi yang kita pelajari," ujar Ketua Dewan Komisioner Dewan Komisioner LPS Heru Budiargo di Kantor Pusat LPS di Jakarta, Selasa (16/4).
Opsi tersebut sempat dipertimbangkan oleh LPS karena nilai obligasi rekapitalisasi terbilang equivalent atau nilainya meningkat. Hal lain yang menjadi pertimbangan LPS terkait pembelian Bank Mutiara menggunakan obligasi rekap.
"Tapi yang fix. Jadi pembentukan harganya sudah lebih jelas dasarnya dan sebagainya. Tapi dalam exercisenya kita sedang mempelajari lebih lanjut," tutup Heru.
Obligasi rekapitalisasi merupakan surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia semasa krisis moneter 1997-1998. Saat itu pemerintah bermaksud memperkuat modal perbankan nasional yang terkena dampak krisis. Adapun nilai obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan sekitar Rp 430 triliun dalam berbagai seri dan tenor, dan tenor paling panjang jatuh tempo di tahun 2020.
Namun, dia menambahkan, saat ini pembelian Bank Mutiara hanya dimungkinkan dilakukan dengan pembayaran tunai senilai Rp 6,7 triliun.
"Harus tunai. Jual beli itu kan banyak opsi selai tunai, tetapi pada intinya, sejauh interpretasi Undang-undang, tidak dimungkinkan bayar cicil, bayar belakangan, pakai uang muka, bunga dan sebagainya, (menggunakan) rekap bond juga," jelas Heru.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBanyak BPR Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp329 Miliar Sepanjang 2023
Saat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lansia dan Penyandang Disabilitas Boleh Didampingi saat Mencoblos di TPS
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu kali ini sebanyak 204.807.222 pemilih.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Hasil Pertemuan Sri Mulyani dengan Puan Maharani
Sri Mulyani menyebut, pertemuan dirinya dengan Puan Maharani untuk melakukan konsultasi terkait pergantian anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaPimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal
JPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnya